Hujan Musim ke 25
Dan kau dengar bukan deru guntur menghantam senja tapi sedu sedan mengiring perayaan itu Kau dengar, bara membuncah arah, langit terbelah dan nelayan bersenandung riuh rendah Aku hadir... untuk hari yang tersapu angin gigir menggigil... Aku menatap, ada kau dalam pusaran Aku ada, untuk rumah-rumah yang kau tinggal dengan titik mendung untuk cerita yang tak pernah habis oleh satu tarikan nafas ada aku... Hujan musim ini Selukis kabut yang tak henti mengikuti langkah lelah kita Aku tak mau hujan datang malam ini Aku tak mau dia meninggalkan luka Tersenyumlah, Bersama datangnya pelangi malam ini Melalui celah pintu kamarmu Tersenyumlah untuk musim Tersenyumlah untukku Met Ultah Bund... sebuah pesan ini datang hampiriku pada malam ke 22 november kemarin pesan yang sempat terlewat dan hilang aku menunggu pesan di musim-musim esok hari hingga tarikan nafas di musim terakhir... terima kasih untuk cinta yang datang kembali