Bye, and I Miss You....
Gamang Kau genggam tanganku Erat Kau letakkan di dadamu Aku dan kamu hening dalam tabir Keriuhan stasiun tua itu tak dapat hapuskan hening yang kita lahirkan Aku harus pergi cinta.... Kau hanya diam Lekat memandangku dan airmataku hanya menetes saat bibirmu sentuh keningku Pergilah.... Katamu saat itu Kata yang tercekat itu membuatku pedih Aku akan kembali untukmu Aku akan jadi shintamu Yang tetap bergeming pada rayu Rahwana Aku akan kembali... Janjiku ini serupa senja yang selalu hadir menyambut malam Pelukanmu melemahkanku sayang Aku tentu bukan srikandi yang tetap akan berangkat berperang apapun yang terjadi Aku hanya perempuanmu Memandang punggungmu yang menjauh dari pintu stasiun tua itu membuat hatiku bergetar Ya.... aku mencintai lelaki itu Tuhan... Takdir macam apa ini yang memisahkan dua orang kekasih dengan jarak yang menyesakkan Aku pergi Untuk kembali suatu saat Untuk memeluk punggungmu lagi di stasiun tua ini Bahkan keretapun belum berangkat Da