Posts

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan janji untuk selalu menggenggam tanganku di saat saat terburuk dan terbaik kita dengan keyakinan mengambil tanggung jawab atas namaku di dunia ini Iya kamu... Kamu yang begitu aku bela disaat seisi dunia meragukan hubungan kita yang terajut kembali Kamu yang selalu aku jaga namanya di setiap helaan nafas dalam doa Kamu... Laki laki yang sama yang mengajarkanku arti hidup sebenar benarnya Hidup yang tak serupa dengan dongeng masa kecilku dulu, yang semua berakhir dengan bahagia Hidup yang lengkap dengan tangis dan tawa, kesedihan dan kesenangan, pertemuan dan kehilangan Setelah dulu aku begitu terluka dan terpuruk dalam tangis saat kamu pergi dan saat kaki ini telah bangkit berdiri tegak, kamu hadir menguarkan segala memori dan harapan Harapan jika bisa kutulis sendiri dongeng yang indah tentang kisah hidupku Tapi sekarang... Jalan hi

Kubisikkan Rinduku Pada Buih Ombak

Kali ini aku menekuri jejak jejak kenangan kita Tapi kali ini hanya ada aku Kali ini tangan ini tak lagi ada dalam genggaman tanganmu Mereka selalu berkata "Jangan tinggalkan apapun selain kenangan" Dan bersamamu, kita berdua benar benar melakukannya Di kota ini, di pulau ini... Di setiap titik yang kujejaki saat ini Gambaran kita muncul seperti proyeksi kumparan seluloid Saat hanya tanganku dalam genggamanmu Saat kata kata cinta menelusup perlahan di telingaku Saat kita sama asama menertawakan kebodohan kebodohan orang lain Saat kamu mendekapku di tepi pantai itu Mendiamkan buih buih ombak menabrak kaki kita Dan ketika aku kembali tanpamu Aku begitu mengutuki kebodohan kita Jika saja kita tak menjejakkan banyak kenangan aku tak akan semuram ini Aku kembali lagi ke pantai kita Kubiarkan buih buih ombak itu membasahi kakiku Mungkin dengan cara ini luka dan kesepian ini bisa terbasuh dan hilang Tapi jikapun itu tidak terjadi Aku telah membisikkan salam

Sesaat Sebelum Tiada

Apa yang mungkin terjadi padaku saat ku tercerabut dari sisimu? Kosong? Sepi? Gamang? Katakanlah itu semua terjadi padaku saat ini tapi kalikan sakitnya 100x Berlebihan kah? Sepertinya tidak... Karena hidup denganmu membuatku tahu banyak hal dan rasa Dan saat semua itu hilang meski hanya sementara Entah mengapa rasanya begitu kosong Tak kurasakan tawa yang tulus Tak kutemukan sedih yang terlalu Karna yang kutahu rasa yang paling tulus adalah rasaku saat bersamamu Hidup menjadi begitu berwarna tak hanya putih dan hitam tak hanya sedih dan bahagia Kata mereka aku bodoh karna terlalu memujamu Tapi kataku ini caraku mencintaimu Perempuan Langit, Petitenget, Seminyak Desember 2016

Aku Cuma Punya Hati - Song Lyrics

dulu saat ku siap mati untukmu kamu tak pernah menganggap aku hidup dulu saat semua ingin ku pertaruhkan kamu tak pernah percaya cinta sejatiku aku cuma punya hati tapi kamu mungkin tak pakai hati kamu berbohong aku pun percaya kamu lukai ku tak peduli coba kau pikir dimana ada cinta seperti ini kau tinggalkan aku ku tetap di sini kau dengan yang lain ku tetap setia tak usah tanyakan apa aku cuma punya hati aku cuma punya hati tapi kamu mungkin tak pakai hati kamu berbohong aku pun percaya kamu lukai ku tak peduli coba kau pikir dimana ada cinta seperti ini kau tinggalkan aku ku tetap di sini kau dengan yang lain ku tetap setia tak usah tanyakan apa aku cuma punya hati

RAHASIAMU

Luka seperti apa yang kau simpan Kebencian sebesar apa yang kau tutupi Sehingga yang kau beri hanya diam dan kebekuan Aku benci jeda di antara kita Aku benci diammu Tak bisakah kau sekedar meledakkan amarahmu Atau mungkin aku hanya takut Jika ternyata lukamu dan amarahmu Ternyata karnaku Perempuan Langit, Surabaya 2016

Tak Berjejak

Lepas Subuh itu aku menantikan secercah cahaya yang menyeruak di antara debur ombak Cahaya yang menyibak jejak langkah demi langkah yang kau tinggalkan semalam Namun... Hingga terik ini menusuk kulit tak kutemukan jejak itu Jejakmu... Mereka hilang seperti dirimu... Kau datang dan pergi dalam diam Hanya meninggalkan bayangan hitam Bahkan dalam pekat malam, bayangmu jauh lebih pekat Sepekat kopi yang terecap pahit Sepekar darah yang meleleh dari luka yang kau toreh... Perempuan Langit, Surabaya 2016

Perempuan...

Image
Perempuan... Ia diajarkan untuk memiliki hati seluas samudera Yang memiliki ribuan sediaan ruang untuk menyimpan kata maaf dari mereka yang menyakitinya Yang memiliki jutaan senyum bagi mereka yang ia sayangi Perempuan... Ia diajarkan untuk menjadi rumah yang nyaman untuk pulang Tempat yang teduh untuk kembali Hingga ia dapat begitu saja memeluk hangat mereka dulu pergi dan jejakkan luka padanya Perempuan... Tapi ia juga serupa lilin Ia memberi pijar dan terang pada kegelapan Tapi, itu membuat dirinya luluh tak berbentuk Ketulusannya membuat dirinya sirna dalam gelap Perempuan... Terkadang sekokoh pohon Seberapapun luka yang dicabikkan pada dirinya Ia tetap kokoh berdiri Memberikan kehidupan pada makhluk di sekelilingnya Memberikan keteduhan Tapi coba lihat lebih dekat Bekas cabikan itu masih ada di sana Mungkin dia tidak menunjukkan rasa sakitnya Namun bekas luka itu tetap berada di sana Perempuan... Dan sejauh ini aku masih perempuan....