Friday, September 14, 2012

One Step Closer


Finally...
Semua hanya tinggal selangkah lagi
Perjalanan panjang ini akhirnya menemukan perhentiannya...

17 September 2012
akan menjadi akhir perjuangan selama ini

Fffiuuhh...
Tapi tidak perlu ada yang disesali
Karena semua pasti ada hikmahnya
Siapa yang menyangka kalau pada akhirnya
Aku mengakhiri semua
Bersamaan dengan dia
Di hari yang sama, selisih jam saja

Lega
Bahagia
Sedih
Terharu
Semua tumbuh jadi satu..
Satu langkah lagi
Satu langkah lagi...

Sidang, aku siap menghadapimu....




Sunday, September 09, 2012

Cukup Sederhanakan Semuanya


Setiap perempuan selalu memiliki impian masa kecil. Menikah dengan pangeran yang menunggang kuda putih, tinggal di kastil impian, dan hidup bahagia selamanya... Cinderella Syndrome kata orang...
Namun impian masa kecil itu kadang terbawa hingga mereka dewasa, memiliki pasangan yang ganteng, kehidupan yang mapan, dan bahagia selamanya, masih menjadi patron setiap wanita di dunia.

Satu hal yang masih tetap sama sejak dulu hingga kini, dan itu memang kodrat perempuan, adalah menikah dan bahagia selamanya. Terdengarnya sederhana, tapi sungguh, dua hal itu adalah dua hal yang paling rumit di dunia ini.

Menikah, bagiku (entah bagi yang lain) adalah sebuah hal yang rumit. Karena pernikahan sudah tidak lagi perkara menyatukan dua hati dalam ikrar suci, tetapi juga ada ritual budaya dan prestise keluarga di dalamnya. Tidak sesederhana percakapan di bawah ini :

Rangga : Cinta, kita sudah menjalani setiap proses hubungan selama ini, tawa dan tangis kita bisa lalui berdua, aku tidak pernah terpikirkan untuk menjalani sisa hidupku tanpa ada kamu di sisiku. Maukah kamu menjadi bagian dari hidupku, ibu dari anak-anakku, menemaniku hingga hanya maut memisahkan kita?

Cinta : (sambil menangis) Aku mau Rangga, aku mau...

Keesokannya mereka sudah menggunakan busana pengantin dan resmi menjadi suami istri

Hidup ini tidak seperti FTV atau film romansa drama yang selalu ada kebahagiaan di akhirnya. Apa mungkin pernikahan dilaksanakan secara kilat tanpa persiapan yang matang? Mungkin saja sebenarnya jika pasangan itu telah siap baik secara mental atau materi. Meskipun mereka sudah siap pun, melaksanakan pernikahan tidak sesederhana transaksi dagang, "Ok besok kita menikah, mau di mana dan jam berapa?" hehehehe...

Ada orang tua dan keluarga besar yang selalu ingin dilibatkan dalam momen persiapan hari bahagia itu. Bahkan sebagian masih menganut perhitungan hari baik dan buruk dalam melaksanakan upacara pernikahan. Sebagian yang lain mungkin lebih moderat tapi masih mengajukan prasyarat atau saran tentang berapa jumlah undangan, catering, gedung, dll Hal-hal kecil dan bukan pokok dalam pernikahan yang kemudian menjadi poin utama dalam melaksanakan upacara pernikahan.

Semua itu terlalu rumit bagiku. Jujur saja kuakui. Mengapa tidak kita sederhanakan semuanya sehingga semua terasa lebih memorable. Tidak harus dengan seremoni mewah dan agung, cukup kita dan mereka yang terdekat dengan kita. Huru hara upacara pernikahan yang heboh itu membuat orang cenderung segan untuk melangkah dalam jenjang pernikahan. Karena merasa belum siap secara finansial untuk mengadakan acara yang wah. 
  
So, sederhanakan semuanya. Dengan kesederhanaan, kita tidak akan berat dalam melangkah, tidak pula terbebani. Jadi ketika permintaan untuk menikah itu datang, maka kita akan siap menjawab "Ayo nikah, kapan? Kita sudah siap kan!" 


Monday, August 06, 2012

Adamu Menggenapkanku

Kesalahan membuat kita belajar bagaimana menjadi benar
Kehilangan membuat kita tahu artinya memiliki...
Dulu... 
Ada bahagia dalam kata Kita
Ada pula airmata dan luka dan terperih
Memiliki dan kehilanganmu dulu
Membuat kita sadar betapa cinta dan Kita begitu berharga...

Masih ingat dengan kata-kata Penulis kita 
"Satu itu menggenapkan tapi dua melenyapkan"
Itulah kita... 
Adamu menggenapkanku
membuatku utuh
membantuku kokoh...

kita adalah sayap-sayap bagi kehidupan dan cinta kita
jika satu diantara kita luruh
maka tak ada lagi cinta
apalagi Kita...

terima kasih telah menggenapkanku
semoga kaupun tak lagi ganjil dengan ada ku












*aku tak hendak jadi bintang bagimu langitku, aku hanya perempuanmu, yang akan ada di sampingmu
untuk berbagi dan temanimu hingga saatnya kita terpisah oleh usia...

Wednesday, July 25, 2012

Merindumu

Aku merindukan masa-masa itu
masa yang sama seperti saat ini
masa saat bunga-bunga kuning berjatuhan
dari pohon-pohon yang kokoh
beterbangan dihembus angin dan luruh ke bumi

Aku merindukan masa-masa itu
saat tangan kita masih erat terpaut
tanpa jarak
saat masih ada sisi dari pundakmu
yang menjadi milikku

Aku merindukan masa-masa itu
saat kita berdua membaui aroma laut
saat kita berdua memeluk sepi
diantara dinginnya pegunungan malam

Aku merindukan masa-masa itu
saat yang dua menjadi tunggal

Aku merindukan masa-masa itu
Saat kita sama-sama belajar mengeja cinta

Aku merindu... mu

Surabaya, 230712




Wednesday, March 28, 2012

Hujan Musim ke 25


Dan kau dengar
bukan deru guntur menghantam senja
tapi sedu sedan mengiring perayaan itu
Kau dengar, bara membuncah arah, langit terbelah
dan nelayan bersenandung riuh rendah
Aku hadir...
untuk hari yang tersapu angin gigir
menggigil...
Aku menatap, ada kau dalam pusaran
Aku ada, untuk rumah-rumah yang kau tinggal dengan titik mendung
untuk cerita yang tak pernah habis oleh satu tarikan nafas
ada aku...
Hujan musim ini
Selukis kabut yang tak henti mengikuti langkah lelah kita
Aku tak mau hujan datang malam ini
Aku tak mau dia meninggalkan luka
Tersenyumlah,
Bersama datangnya pelangi malam ini
Melalui celah pintu kamarmu
Tersenyumlah untuk musim
Tersenyumlah untukku
Met Ultah Bund...

sebuah pesan ini datang hampiriku
pada malam ke 22 november kemarin
pesan yang sempat terlewat dan hilang
aku menunggu pesan di musim-musim esok hari
hingga tarikan nafas di musim terakhir...
terima kasih untuk cinta yang datang kembali


Tak Pernah Menyesal


dan ketika semua berjalan searah hembusan angin
dan ketika dalam bisu pun buih ombak kembali ke pantai
dan ketika rasa tlah menghamba dalam takdir
dan ketika aku harus memutar haluan menjemput masa lalu yang terlewat
...
tak pernah ada sesal
dan ketika semua terasa lebih berat untuk dilalui
sesal itu pun tak tersirat
...
bukan angkuh atau bebal
hanya cinta
itu saja
hingga tak ada ruang bagi sesal

Ketika Cinta


ketika cinta saja tak mampu satukan kita
ketika cinta saja tak mampu membuatmu hadir di sisiku
ketika cinta memberi ruang bagi yang lain di hatimu
ku memilih doa
entah berapa rapal doa 
kulantunkan atas namamu
dan ketika cintaku saja tak cukup untukmu
ku berharap Sang Maha Memberi Cinta 
juga memenuhimu dengan cintaNya


Aku Mencintaimu Karena...



Aku mencintaimu karena....
Ah, berulang kali coba kurangkai kata 
tuk jawab tanya itu

Aku hanya tahu beberapa hal
Setiap mendengar suaramu
menatap punggungmu dari kejauhan
menyadari namamu disebut
hatiku selalu tergetar
setiap pagi saat ku membuka mata
ada wajahmu yang hadir
setiap ada di dekatmu
waktu serasa terhenti

apa itu semua cukup menjelaskan 
mengapa aku mencintaimu
jika tidak
mungkin cinta ini memang bukan rumus eksak yang harus dijelaskan
cinta ini memang harus dirasakan
dari hati sampai ke hati
iya kan?

dulu sekali
ada yang pernah berkata padaku
jika cinta itu mampu dideskripsikan mengapa, maka itu bukan cinta
tapi transaksi

tak ada yang berubah dari rasa ini
dulu, sekarang, dan insyaallah esok

Tragedi (bukan) Opera Sabun


ada gema tradisi dan ritual
ada ribuan manusia menyemut kosongkan kota
ada bahagia yang terpancar di wajah mereka
ada tragedi
ada kematian
ada tangis dan sedih yang tak bertepi
ada wajah bertopeng
tarikan kesedihan dengan seringai kesenangan
ada kepalsuan
ah... memuakkan...
ini bukan opera sabun, kan?
tapi wajah itu penuh begitu palsu....
9/11/11


Membuatku Sederhana


aku bagaikan bintang
gemerlap...
berharap tak ada gemintang lain seterang dia

aku bagaikan jajaran buku
bersolek seindah mungkin
agar terpilih untuk dibaca lembar demi lembarnya
hingga tuntas

aku bagaikan ratu panggung
haus sorotan lampu dan sanjung puji

tapi...
mencintaimu
membuatku menjadi diriku
membuatku menjadi manusia
membuatku sederhana

tak serupa apapun
aku bisa tertawa bahkan menangis
aku rasakan pula laku dan perih

cintamu memanusiakanku
tak hendak lagi aku ingin menjadi bintang atau ratu panggung
yang ku mau hanya menjadi pengantinmu
itu saja...
sederhana kan?

surabaya, 060911


Tuesday, March 27, 2012

Rindu yang Terasing


ketika angin sibuk membaca
         kemana arahnya berhembus
ketika pasir pantai sibuk meramal
         kapankah debur ombak memecahnya
aku dengan sendiriku telah lama terpaku
         dalam rindu kepadamu
berjuta lembar kisah kulewati
         dengan terus erami rasa ini

ah...
aku kini pun tak tahu
untuk siapa dan kemana rinduku ini akan bermuara
ya aku mencintaimu dengan sangat
tapi sungguh...

tak pernah ku tahu
apakah rasa ini cukup berkuasa buatmu

merinduku juga

rinduku ini tak bernama
rinduku kini terasing
rinduku hanya rasa yang terabaikan

surabaya 060911


Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...