Monday, November 04, 2013

Bye, and I Miss You....

Gamang
Kau genggam tanganku 
Erat 
Kau letakkan di dadamu
Aku dan kamu hening dalam tabir 
Keriuhan stasiun tua itu tak dapat hapuskan hening yang kita lahirkan
Aku harus pergi cinta.... 
Kau hanya diam 
Lekat memandangku
dan airmataku hanya menetes saat bibirmu sentuh keningku
Pergilah.... 
Katamu saat itu
Kata yang tercekat itu membuatku pedih
Aku akan kembali untukmu
Aku akan jadi shintamu
Yang tetap bergeming pada rayu Rahwana
Aku akan kembali... 
Janjiku ini serupa senja yang selalu hadir menyambut malam
Pelukanmu melemahkanku sayang 
Aku tentu bukan srikandi yang tetap akan berangkat berperang apapun yang terjadi
Aku hanya perempuanmu
Memandang punggungmu yang menjauh dari pintu stasiun tua itu membuat hatiku bergetar
Ya.... aku mencintai lelaki itu Tuhan... 
Takdir macam apa ini yang memisahkan dua orang kekasih dengan jarak yang menyesakkan
Aku pergi
Untuk kembali suatu saat
Untuk memeluk punggungmu lagi di stasiun tua ini
Bahkan keretapun belum berangkat 
Dan aku telah merindukanmu






-Surabaya Gubeng 021113-


*) Foto ini bisa diambil di sini

Hikayat Pohon

Bukit itu masih sama 
Pohon itu juga
Kokoh di sana
Pohon kita
Tempat kita sembunyikan impian dan kisah.... cinta
Ingatkah kau tentang pohon itu sayang?
Ah tentu kau sudah lupa
Jelaga perkotaan telah menyumbat memorimu
Pohon itu masih sama
Rindang....
Selalu melindungi kita di saat terik
Dahannya masih kokoh dan besar
Ingat kan kita berdua saja tak bisa memeluknya? 
Tidak? Ah kau terlalu sayang
Kau begitu rekat dibalut jubah keangkuhan 
Bahkan memori tentang pohon kita saja tak kau ingat.... 
Padahal.... 
Pohon itu terus mengingat semuanya....
Tak satu kisahpun ia lupakan
Aku ingin menjadi seperti pohon itu... 
Ia menawarkan keteduhan
Menawarkan tempat bagi kita berbagi rahasia 
Tanpa harap balas
Jika kita telah puas
Ia rela melepas kita melanjutkan langkah 
Tak ada dendam
Atau kesombongan
Kau tahu mengapa aku kembali ke sini.... 
Aku rindu pohon ini
Aku rindu berlindung pada ia yang tak peduli balas
Di kotamu itu
Kota yang selalu kau banggakan kebesaran dan kehebatannya
Di kota yang hanya memberimu jelaga kesombongan
Aku tak temukan pohonku...
Tak temukan apa-apa
Kaupun menjadi asing bagiku
Bagi pohon kita
Bagi kisah kita....

*) Foto bisa diambil di sini

 

Aku Menjadi Asing





Dan kini aku diantara 
Ratusan manusia
Berarak ke arah yang sama
Tapi menjadi asing dalam lelaku masing-masing


 foto diambil dari sini

Dan kini aku kembali mengecap rasa sepi 
Diantara riuh, gelak, dan celoteh mereka
Aku menjadi asing pada tubuh, tutur, pikir, dan gerak ini
Perempuan ini kini
Begitu yakin pada arahnya
Meskipun onak dan empedu telah diterimanya
Aku asing pada tubuh ini
Di antara secuil kegamangan, ada secercah asa yang hendak ia perjuangkan
Sebelum ia takluk dalam takdir
Aku menjadi asing....


Stasiun Gubeng Surabaya 021113



Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...