Friday, April 29, 2011

Antologi FF Selaksa Makna Ramadhan


Telah terbit di LeutikaPrio!!!

Judul : Selaksa Makna Ramdhan
Penulis : Dang Aji, Tridju Pranowo, dkk
Tebal : iv + 291 hlm
Harga : Rp 56.400,-

Sinopsis:
Begitu beragam inspirasi yang bisa dimaknai dalam bulan suci Ramadhan. Sebuah bulan mulia yang sengaja Allah turunkan bagi keberkahan seluruh umat islamdi atas bumi. Inspirasi-inspirasi itu coba dibagi oleh para penulis dalam buku sederhana ini.Buku ini berisi 200 kisah sarat makna dari 425 naskah yang masuk dalam even Lomba Menulis yang didukung oleh Group Untuk Sahabat dan Blog Cerpen Tiga Tujuh.Selain itu, terdapat pula 11 cerita komedi pilihan yang dirangkum dari kisah seputar Hari Raya Qurban.Cerita menarik yang diracik dengan apik dalammenyampaikan pesan religius melalui seekor kambing qurban.Kisah-kisah inspiratif dalam buku ini dapat menjadi pilihan bacaan yang segar dalam memaknai hadirnya setiap momen spiritualyang kian melengkapi hidup kita menuju indahnya jalan Illahi.

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order,all!!

::>Alhamdulillah buku kedua yang terbit di tahun 2011<::


Friday, April 15, 2011

Aku Pemenangnya...

pemenang adalah
ia yang tegak berdiri dan tersenyum 
di akhir permainan...

Itu yang pernah kutuliskan beberapa waktu lalu. Dan, aku baru benar-benar meresapi semua itu belakangan ini.
Kini, aku tak lagi ingat seberapa sakit luka yang pernah kau torehkan.
Aku juga tak lagi menangis, saat mendengar, melihat, atau bersinggungan dengan apapun tentangmu.
Justru sekarang, aku lebih banyak bersyukur. Bersyukur karena aku masih diberi kekuatan untuk bertahan hingga kini. Tak hanya bertahan, tapi kekuatan untuk bangkit pun tercurah padaku.
Memang, aku tak dapat katakan aku sepenuhnya bahagia atau hidupku mudah-mudah saja. Tapi semua itu tergantikan dengan rasa syukur dan ikhlas.
Mungkin benar, saat kita menyerahkan semua yang terjadi kepada Allah SWT dan ikhlas, maka langkah akan lebih ringan.

Sampai titik ini, aku bisa katakan, Aku Pemenangnya, A'...
;)



















Wednesday, April 13, 2011

Menunggu Pinangan Tuhan

cinta...
untaian aksara macam apa kau itu
kau datang tiba-tiba
menghilang pun tanpa jeda sejenak
cinta...
tak pernah mampu mereka-reka kedalamannya
bagaimana mungkin
cinta yang pada mulanya begitu kuat, menggebu, bergelora
mendadak hilang dan pupus
atau kebencian yang mengakar seketika redam
dan menjelma menjadi cinta dan sayang...
seseorang berkata
karena aku melihat Tuhan dalam dirinya, maka aku mencintainya
haruskah Tuhan merendahkan diri dan menjelma serupa manusia
agar aku, kamu, dia, mereka benar-benar menemukan cinta...
karena sungguh, entah untuk alasan apa
aku benar-benar ingin menemukan cinta

jika demikian,
haruskah aku menunggu pinangan Tuhan?
atau pertanyaan mungkin harus diganti,
mungkinkah aku melihat Tuhan pada diri seseorang...
sehingga aku dapat temukan dan rasakan

apa itu cinta...

namun, menunggu pinangan Tuhan???
ah... untuk sekedar menunggu saja aku sudah segan...





*inspirasi ringan dari sebuah film India yang dibintangi Sharukh Khan, 12 April 2011

Saturday, April 09, 2011

Menantimu

menantimu
bukan sekedar menanti jodohku
bukan pula menanti ritual penggenap kehidupan
aku menantimu karena
cinta...
itu saja...



Tuesday, April 05, 2011

Persimpangan

aku berada persimpangan
dan menunggu
entah siapa, apa, dan kapan penantian ini berakhir
entah percuma atau tidak
menunggu seseorang yang terus sibuk dengan pilihan
entah mengapa,
slalu aku tertambat pada ia yang mempunyai banyak pilihan...
entah aku atau siapa yang terpilih
yang kuyakin tak ada yang percuma untuk sebuah penantian
...
aku tak bangga menjadi yang pertama di hidup seseorang
yang kumau
menjadi terakhir dan satu-satunya
maka kini...
kulepaskan kau terbang bebas
hingga nanti kau lelah dan mencari jalan pulang
temui aku di persimpangan ini



Memenangkan Hatimu

Sejak dulu mas...
Memenangkan hatimu itu perkara tak mudah
bagiku...
Sejak dulu...

dan saat kali ini kau kembali hadir
sebagai seorang kawan lama
benteng kokoh telah kubangun tuk membatasi semua
aku tak ingin terjebak untuk kembali memenangkan hatimu

namun...
bentengku lapuk...
aku merasakan getaran itu lagi mas...
dan aku kembali terjebak
untuk memenangkan hatimu, yang semakin tidak mudah...

aku menunggumu tuk memilihku, mas...



Monday, April 04, 2011

yang hendak kutuliskan untukmu

ada jeda di antara kita
tak jauh
tapi cukup membuatku tersiksa
tak bisa memelukmu di saat bahagia ini
ada yang hendak kutuliskan untukmu
tentang sebuah rindu
tentang sebuah kasih yang tulus
tentang sebuah perayaan dan doa
tentang kamu

tapi tunggulah sejenak
karena saat ini semua kataku kelu
karena aku hanya ingin ada di sampingmu


happy birthday dear Langit


Monday, March 28, 2011

Bukan Mantan Jelmaan Malaikat

Apa yang hendak aku tuliskan dalam catatanku kali ini sebenarnya? Ini lebih merupakan responku tentang sebuah peristiwa yang menggelitikku beberapa hari ini. Ada seorang nama yang tiba-tiba meng-add saya sebagai temannya di facebook. Sebuah nama yang menjadi salah satu perempuan paling disayangi oleh laki-laki yang dulu saya cintai. FYI, ia pernah mengatakan padaku setelah kami berpisah, bahwa ada 5 perempuan yang ia sayangi dalam hidupnya, neneknya, ibunya, aku, 1 nama yang menjadi alasan perpisahan kami, dan nama terakhir adalah yang beberapa hari lalu meng-add saya di FB.  Aku tidak bangga menjadi orang pertama di luar pertalian darah yang ia sayangi. Karena lebih pada alasan, aku bukan yang terakhir.
Namun, itu sudah tak menjadi soal kini. Kami memiliki jalan hidup kami masing-masing sekarang. Tapi, kejadian beberapa waktu lalu itu kembali menguak rasa sakit yang tak terperi. Entah dengan maksud apa, perempuan itu meng-add saya sebagai temannya. Entah dia tidak tahu kalau aku mantan dari "kekasihnya" sekarang. Atau dia ingin mengujiku, apa aku masih menyimpan rasa cinta itu atau tidak. Sungguh aku tak tahu, apa maunya gadis bau kencur itu.
Tanpa pretensi apapun aku menerima dia di jejaring pertemananku. Dan kemudian kuanggap angin lalu, karena aku nggak akan buang-buang waktu untuk menengok profilnya setiap saat. Dengan tujuan untuk memata-matai atau apa. Mungkin, ada lebih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Namun, yang membuatku aku meradang adalah saat beberapa postingan statusnya mampir terbaca di News Feed Home Facebookku. Ungkapan kangennya, cintanya, dan kegilaan masa muda lainnya terumbar begitu saja di depan mataku. Ia juga menyematkan panggilan "sayang" yang dulu kusematkan pada mantan lelakiku "Aa'". Dan jujur, itu semua membuatku muak.
Entah mengapa, luka itu menganga lagi, aku marah, aku muak, aku benci, aku terluka. Bukan karena iri karena mereka bisa bahagia sementara aku masih mengais-ngais puing-puing impian yang telah ia hancurkan. Aku bukan malaikat yang tak menyimpan amarah atau dendam. Aku hanya makhluk bernama perempuan yang konon katanya lebih menggunakan rasa daripada logika.
Sungguh aku tak tahu apa tujuannya, jika tujuannya adalah mengujiku, kukatakan aku juga tak tahu apakah ia berhasil atau tidak. Aku sendiri tak mampu menafsirkan apa yang tersisa tentang perasaanku pada mantan lelakiku. Marah? Cinta? Dendam? atau apa? Aku tak tahu...
Dan aku juga tak tahu harus menyikapi seperti apa gadis bau kencur ini. Mungkin, aku hanya akan mengikuti alur permainannya saja. Jika ia ingin mengujiku, maka aku akan menunjukkan padanya siapa perempuan yang ia hadapi ini. Hanya saja, mungkin dia harus tahu aku bukan malaikat. Aku bisa menjadi manusia yang sangat baik, tapi aku juga bisa menjadi luar biasa kejam jika seseorang melecehkan, mempermainkan, menyakiti, mengkhianati, atau apalah istilah lainnya.
Pemenang adalah ia yang mampu tersenyum dan berdiri tegak di akhir permainan. Sekarang, aku mengikuti permainannya. Sampai mana kegilaan ini. Sampai kapanpun ia mau, dan kita akan lihat siapa yang tersenyum di akhir...
Maaf jika aku bukan perempuan serupa malaikat. Karena memang aku hanya manusia biasa.


Sunday, March 27, 2011

Dan Akupun Terus Berlalu...

Aku selalu percaya bahwa usia hanyalah angka, tak peduli seberapapun tua usiamu jika kamu terus saja berlari dari masalah yang dihidangkan di hidupmu, kamu tak lebih dari bocah ingusan berusia 7 tahun.
Dan di sinilah aku berada hari ini, berada di usia 24 tahun, titik usia di mana seharusnya aku telah merampungkan semua kewajibanku dan mulai merenda mimpi.
Namun, tidak bagiku, saat ini. Kesalahan dan kebodohan telah aku lakukan dan mengacaukan semuanya. Sungguh, tulisan ini tidak untuk menunjukkan aku terpuruk apalagi mengeluh. Yang hendak aku sampaikan adalah setiap keputusan apapun dalam hidupmu selalu membawa konsekuensi pertanggungjawaban. Pun, dengan apa yang terjadi padaku.
Di usiaku sekarang, serta semua hal yang telah aku lalui, adalah sebuah blunder jika aku masih menuding-nuding orang lain sebagai pengacau semua mimpiku. Karena sesungguhnya, jika aku berani jujur, aku memegang kendali penuh atas hidupku. Maka jika ada orang lain yang berhasil memporak-porandakan mimpi-mimpiku, pasti ada andil diriku meskipun sadar atau tidak.
Benar, kalau hidupku 3 tahun terakhir mengalami jungkir balik. Benar, jika aku melalui hidup yang tak mudah. Benar, jika kesalahan fatal telah kubuat dan keputusan besar harus aku ambil. Dan juga benar, jika aku harus memunguti kepingan mimpi-mimpiku yang hancur dengan tertatih.
Setelah itu apa?
Setelah semua kekacauan hidupku. Di usia ini pula aku memutuskan untuk kembali mengambil alih kendali atas hidupku. Tidak ingin berlarut terpuruk. Tidak mudah, tapi akan terus aku usahakan. Berada di titik ini, sungguh adalah perjalanan yang tidak mudah. Banyak sekali orang yang menguatkanku. Papa, Mama, Lenny, dan... Langit...
Atas nama kebahagiaan mereka yang menyayangiku dan sangat aku sayangi. Aku masih tegap berdiri, menghapus sisa luka dan air mata. Dan berusaha menciptakan kebahagiaan bagi mereka.
Dan di usia 24 tahun ini, aku pun berlalu...
Meninggalkan semua serpihan luka dan kenangan masa lalu. Menyongsong pelangi yang selalu hadir setelah badai. Dan janji pelangi tak akan salah. Mimpiku tak pernah berubah, mimpi masa kecil yang selalu tersimpan pada relung keyakinanku. Mimpiku tentang sebuah pernikahan di tahun 2011. Satu dari banyak mimpi yang mulai aku renda kembali. Dengan dayaku sendiri.
Aku berlalu...
dan terus berlalu...
Sekali lagi, usia hanya angka... Dan semua yang kulalui mampu mengajarkanku untuk bertanggung jawab atas hidupku dan hidup beberapa nyawa lain dalam hidupku.
Aku akan menjemput mimpiku, pelangiku, menghempaskan badai dan kekelaman ini jauh-jauh...
Dan akupun terus berlalu...

Thursday, March 24, 2011

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1
 
Project Sosial #Writers4Indonesia
diterbitkan oleh http://www.nulisbuku.com/
 
Buku Pertama di 2011 
Insyaallah target tahun 2011 terbit 11 buku
^.~ Amin

Cerpen "Dalam Hati Saja"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 10 Mei 2010

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...