Monday, November 21, 2011

Menata Langkah Lagi, Esok kan Lebih Baik

Satu jam lagi hari berganti, bagiku lebih dari itu, bertambah usia juga. Biasanya aku selalu memacu diriku menuliskan keinginanku di masa depan. Tapi, sekali lagi tidak untuk tahun ini. Jujur saja aku bingung saat harus menuliskan apa resolusiku untuk tahun 2012. Karena hampir semua yang kuinginkan terjadi di tahun ini, 2011, tidak terjadi. Ijazah belum di tangan, Usaha belum ajeg, Belum bisa membahagiakan orang tua, Tak ada rencana pernikahan yang terjadi hingga saat ini, tak ada apa-apa.

Itu jika aku terus saja mencari-cari cela untuk usiaku yang akan segera lewat ini. Tapi sungguh, aku ingin masa depanku jauh lebih baik saat ini. Dan aku harus bersyukur pada satu hal yang kembali datang dalam hidupku. Allah mungkin tak banyak menuruti pintaku tahun ini. Tapi Allah memberikan satu hal yang mungkin sangat aku butuhkan saat ini. Mengirimnya kembali dalam hidupku.


Allah SWT tidak akan memberikan apa yang kita mau tapi apa yang kita butuhkan
Begitu kan yang sering terdengar...
Allah mengirimnya kembali padaku di tahun ini. Inilah kado yang paling berarti di hari ini. Mengisi kekosongan hati yang selama ini aku rasakan. Mungkin Allah sudah bosan melihatku setiap hari menangis.


Dan, jika saat ini aku mengeluh karena banyak hal yang tidak terjadi dalam hidupku, betapa kurang ajarnya aku.

Usia baru telah menantiku, ada dua hal yang pasti dan harus aku lakukan di sisa usiaku. Pertama, sah menjadi istrinya dan yang kedua dan yang terpenting, membuat orang tuaku tersenyum dan bangga padaku. Hanya itu saja. Cukup.

Keinginanku sederhana, kan? Aku nggak akan minta  perhiasan berlian, rumah mewah, mobil bermerek, uang banyak. Hanya dua hal itu saja Ya Allah... Karena dua hal itu yang mampu membuatku bertahan menghadapi situasi sesulit apapun. Karena mereka, orang tua, keluarga dan dia adalah nyawa dari langkahku menggapai mimpi.

Happy Birthday to My Self, Make Your Dream Come True and Make the others proud of you



Friday, November 11, 2011

Tak Ada yang Terjadi di Hari Ini

Bertahun lalu, aku selalu bermimpi dan yakin bahwa kelak aku akan menikah dengan orang yang kucintai, hari ini, 11 November 2011. Bertahun juga aku berdoa, melakukan semua yang kubisa, mengusahakan semua yang mungkin terjadi, tapi lagi-lagi Allah yang berkuasa atas apa yang terjadi di dunia.
Kuasa Allah menentukan hal lain.

Karena kuasaNya, di tahun 2011 ini aku dipertemukan kembali dengan dia yang telah hilang jauh dari hidupku. Saat itu, muncul pikiran mungkin ini jalan dari Allah untuk mewujudkan mimpiku. Hubungan kami berjalan normal, hampir tak ada kendala berarti. Kami sama-sama berproses untuk saling lebih memahami kembali. Karena kegagalan hubungan kami yang kemarin memberikan banyak sekali pelajaran. Dan kami tak ingin jadi keledai.

Kami merencanakan banyak hal, termasuk pernikahan. Kami ingin sekali menikah secepatnya. Tapi baru sampai niat, kami dibenturkan oleh pendapat yang jamak dimiliki oleh orang lain. "Kamu sudah punya apa, buat nikah?" Karena sejak awal niatan kami menikah dengan menggunakan biaya kami sendiri, tidak merepotkan orang lain. Pertanyaan yang bertubi-tubi datang dari orang-orang sekitar membuat kami sadar. Kami tidak punya apa-apa untuk menikah, hanya cinta dan niatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Niatan untuk menikah di 11 November 2011 sudah dipastikan tidak akan terlaksana, tanggal 20 November 2011? Entahlah apa mungkin menyiapkan pernikahan dalam waktu 9 hari?
Satu hal yang pasti, tak ada yang terjadi di hari ini (pernikahan), tapi semoga Allah berkuasa atas memberikan senyum di hariku kali ini. Harus bersyukur ada aa' di sampingku yang menyayangiku jauh lebih dari sebelumnya, menjaga, dan menemaniku. Kalau memang tak ada pernikahan hari ini, semoga Allah menetapkan hari yang tepat untuk kami, esok.

My 11:11 moment today is nothing happen, tapi aku bersyukur atas apa yang Allah berikan padaku hingga hari ini.



Tuesday, September 20, 2011

Saatnya Blogger Bikin Buku

Book Your Blog, Bukukan Blogmu dengan Ikuran Lomba ini!!!

Udah lama jadi blogger?

Punya banyak kisah yang ingin dibagi?

Pengen punya buku atas nama kalian?

Kalau jawabannya IYA, maka sepertinya kamu wajib ikutan event nulis ini...

Kamu bisa berbagi kisahmu dengan lebih banyak orang saat kisah itu dibukukan. Sekarang saatnya, blog pribadi yang selama ini menemani langkah-langkah dalam hidupmu diterbitkan dalam sebuah buku. Ingat Raditya Dika kan? Mau kan seperti dia?

Pemenang akan mendapat kesempatan menerbitkan blognya dalam bentuk buku secara GRATIS oleh Leutika Prio Self Publising. Leutika Prio adalah lini self publishing dari Leutika Publisher yang menyediakan berbagai macam paket penerbitan dengan sistem mudah dan harga terjangkau (www.leutikaprio.com). Self Publishing merupakan alternatif baru menerbitkan buku dengan lebih praktis dan tanpa seleksi. Para penulis tidak perlu repot membuat cover, mengurus ISBN, dan teknis buku lainnya karena Leutika Prio menyediakan layanan edit aksara, cover, layout, ISBN dan konsultasi yang telah disusun pada paket-paket penerbitannya. Penulis juga tetap mendapatkan royalti sebesar 15% dari harga produksi. Misi dari penerbit ini adalah mengajak sebanyak mungkin orang untuk menulis dan berbagi inspirasi pada para pembaca.
Caranya mudah banget!
>> Tulis tentang event ini beserta logo event di blogmu dengan bahasamu sendiri, beri tag   #bookyourblog
>> Kirimkan alamat blog kamu ke eventleutika@hotmail.com
>> Tulis sinopsis blog kamu dalam 250 kata Ms Word. Sertakan nama, nama pena, TTL, alamat, no   handphone, alamat e-mail, akun FB, akun twitter. Kemudian attach file ke dalam e-mail.
>> Tulis “Book Your Blog” di judul e-mail
>> Blog seperti apa yang bisa menang?
      Inspiratif, berisi cerita-cerita yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.
      Tidak mengandung SARA dan pornografi.
      Berkarakter, konsisten berisi materi-materi yang terkonsep dan orisinil.
>> Apa Hadiahnya?
     Dipilih 3 blog terbaik untuk mendapatkan:
     Tulisan-tulisan di blog kamu akan diterbitkan GRATIS dalam bentuk buku oleh Leutika Prio
          Royalti 15% dari harga produksi
     Paket buku dari Leutika Publisher
>> Bagi yang belum terpilih tetap mendapatkan diskon paket penerbitan sebesar 20%.


Deadline : 30 September 2011
Twitter: @leutikaprio

Saturday, September 03, 2011

Itu Hal yang Berbeda

itu hal yang berbeda...

by Neng Nunung on Monday, August 15, 2011 at 2:43pm
entah kegilaan macam apa yang kurasa
entah kesetiaan macam apa yang kupunya
entah kepercayaan seperti apa yang ku pegang
entah...

dosa masa lalu selalu mengejar
    ke manapun ku melangkah
kegelisahan akan kesalahan
   yang entah mengapa selalu memenjarakan langkahku

aku mencintaimu itu satu yang pasti
tapi memelihara setia dan percaya
menepis luka dan menjemput bahagia
itu hal yang berbeda

Entah mengapa seakan begitu sulit bagi kita
tuk sekedar ucapkan janji bersama
tuk sekedar melangkah menuju altar suci
apa begitu hinanya kita
hingga tak satu malaikatpun restui kisah kita

aku mencintaimu itu satu yang pasti
tapi membuatku jadi makmummu itu hal yang berbeda
mengapa terasa begitu berat langkah kita
berjalan di titian yang diridhoi Allah
apa tak ada nama kita berjodoh di Lauhul Mahfudz

aku mencintaimu
sekarang dan selamanya itu satu hal yang pasti
tapi membuatmu yakin bahwa kita bisa lalui hidup berdua
selamanya
itu hal yang berbeda...

mengapa tak bisa begitu saja
melangkah ke altar suci
dan biarkan waktu menuntun langkah kita
mengapa restu itu seakan enggan turun dari langit...

aku mencintaimu itu satu yang pasti
tapi membuatmu tak lagi ragu dan berpikir
atas hubungan kita
itu hal yang berbeda...


Bukan Hikayat, Hanya Kisah Kita

kasih...
tahukah kau tentang hikayat bakau?
ia tumbuh, besar, dan mengakar...
hidup tuk jadi benteng dari riak ombak
rumah bagi makhluk dunia poseidon
memberi arti...
memberi kehidupan...
tak peduli gigil dan hantaman buih
aku ingin serupa bakau
kokoh...
tapi, layakkah aku jadi pelindung bagi yang lain?
aku tak sekokoh itu
tak setegar itu
aku hanya ingin jalan bersisian denganmu
tak ingin jadi kepala atau kakimu
hanya ingin di sampingmu
hanya itu...

*sebuah tanda 30 hari lebih sejak kita bersama kembali




Serupa Keabadian

selaksa cadik yang arungi buih gelombang di hilir sungai
serupa bakau yang tetap bergeming menahan gelombang
serupa kesunyian abadi yang dilewati pertapa
demikianlah aku...
janji bersetiaku adalah ukuran abadi
pada batas lazuardi
kelam atau terang
badai mungkin topan
akan tetap bergeming di tempatnya
mencintamu hingga sisa usia

*seberkas memori membekas dari perjalanan kita ke taman bakau
 040711


Sunday, July 10, 2011

Lelakiku (2)

Lelakiku...
Ingin kusampaikan salam rindu
yang selama ini terpenjara dalam palung kebisuan
tahukah kau...
jika perempuanmu ini
sudah jatuh
sangat jatuh
sejatuh-jatuhnya
cinta kepadamu
karna itu...
sejauh apapun aku berlari
sekeras apapun aku berusaha
untuk jauh darimu
langkahku...
hatiku...
rasaku...
slalu bermuara padamu
Lelakiku...
akankah masih aku menjadi
satu-satunya bintang di langit
malammu...
jika kau masih ijinkan
rembulan dan gemintang lainnya
berdampingan denganmu
akankah kau masih dapat membaca
jejakku saat sinaranku tak lagi gemerlap
akankah kau menahanku, membantuku bertahan
saat aku akan luruh ke bumi
Lelakiku...
aku tak hendak gagal lagi
mengartikanmu
aku hanya ingin menjadi perempuanku
rahim kehidupan bagi anak-anakmu
sahabatmu
aku ingin berjalan bersisian denganmu
menautkan tangab kita
bersandar pada bahumu saat lelah
menenanimu hingga ajal memisahkan
sesederhana itu...
Lelakiku...

Thursday, June 02, 2011

Kaulah Jodohku

ketika tangan telah tertaut
     pun begitu juga hati
ketika cinta tak lagi sekumpulan aksara
     melainkan sebuah rasa
ketika cinta tak melulu bicara romansa
     namun juga samsara
hingga pada masa itu ku menunggumu
tuk menjemputku
menjemput pengantinmu
aku ingin namaku disebut saat ucap ijab itu
     terlafadz dari bibirmu
belahan jiwwamu dalam mengarungi alur hidup
rahim kehidupan bagi keturunanmu
jika hanya kata cinta saja
     belum cukup
maka izinkanku mengatakan
    kaulah jodohku

:) cinta tak pernah keman-mana kan a'?

Selamat Datang Kembali, Sayang...

penantian bertahun
dan semua terbalas dengan sempurna...
inilah yang selalu kukatakan
tentang cinta, kesabaran, dan keikhlasan...

tahun-tahun terlewat
aku tak akan menipumu, kalau di waktu-waktu yang tlah lewat
kalau aku berusaha begitu keras
untuk menggantimu dengan dengan yang lain
tapi aku gagal a'...

tapi sudahlah...
tak ingin lagi aku menguak masa lalu kita...
sekarang ini...
aku siap menyambut kepulanganmu, sayang...

awalnya aku sedikit tergagap dengan
semua perhatian yang hadir darimu
pertanyaan-pertanyaan sederhana
sekedar
"neng udah makan belum, ndang maem trus minum obat"
atau
"semangat ya sayang, hati-hati di jalan"
kembali menemani hari-hariku

jalan kita ke depan akan jauh lebih rumit dari sebelumnya
tapi entah mengapa, aku merasa kita mampu melaluinya kali ini
tautan tangan kita lebih erat dari sebelumnya
mimpi kita jauh lebih nyata dari sebelumnya
doa kita jauh lebih seirama...

kita kembali menyatu sebagai dua orang dewasa...
dua orang yang pernah berbuat salah di masa lalu
dua orang yang ingin memperbaiki semua yang mereka hancurkan...

neng sayang a', dulu dan insyaallah selamanya...
maka yang terjadi hari ini
adalah jawaban dari semua doa dan sujud yang panjang dalam bentangan sajadah
dan aku begitu dikuatkan saat akhirnya kamu berkata
"Insyaallah, a' siap menjadi imam untuk neng"

beriringan dengan tangan bertaut
kita akan saling menguatkan untuk melewati semua...
selamat datang kembali, sayang...



Sunday, May 15, 2011

Semata-mata Kisah

sejak awal kau muncul kembali dalam hidupku
tak secuil mimpi pun kau tawarkan padaku
hanya senyum
kebahagiaan
kepercayaan
semua nyata...
kau memberiku tangan untuk berpegangan
pundak untuk bersandar
hanya hal-hal sederhana
ya kan, mas?

kau menggenggam tanganku tuk seiring langkah denganmu
kau membuatku terjaga dan mulai wujudkan setiap detail mimpiku
kau membuatku percaya, cinta tak lagi bicara tentang masa lalu
      tapi masa depan...

jika kali ini aku berkata
bahwa aku mencintaimu
maka ini bukan semata-mata lenaan rasa romansa
jika kali ini aku siap untuk menantimu
mengucap janji atas namaku
maka ini bukan semata-mata igauan dalam mimpi

قَبِلْتُ نِکَاحَهَا وَ تَزْوِيْجَهَا عَلَي الْمَهْرِ الْمَذْکُوْرِ وَ رَِضِْیتُ بِهِ وَ اللهُ وَلِيُّ التَّوْفِیْقِ
Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq

aku tak ingin menerbangkan anganku jauh ke langit ke tujuh
aku ingin menjejak bumi
hingga nanti tiba waktunya
kau menjemputku sebagai pengantimu...

aku mencintaimu semata karena Allah SWT
maka aku hanya izinkan kisah kita berjalan
di jalan kebaikan untuk menebarkan manfaat dan kebaikan...
jika pada Lauhul Mahfuz kita telah ditakdirkan berjodoh
maka aku siap menjadi makmummu...
jika tidak, semoga langkah yang kita lalui tak menjadi fitnah di kemudian hari...


Celoteh Galau

Celoteh Galau #1


ada satu masa kita pernah saling mencintai
juga membenci...
dan kini,
aku tak mampu lagi menebak rasa yang ada antara kita...


Celoteh Galau #2


entah siapa yang pertama memberikan jeda di antara kita
dan saat kita sama-sama tersadar
jeda itu abadi memisahkan kita... 


Monday, May 09, 2011

Catatan Hitam


sebuah catatan hitam tentang kisahku

lagi, tentang sebuah kehilangan...

Kita tak akan pernah siap atas sebuah kehilangan, perpisahan, kematian, atau apapun namanya.
Padahal sesungguhnya, ia, aku, kamu, kita semua sadar tak ada yang pernah abadi di atas dunia ini
selain Sang Pencipta...

Sebenarnya aku benci menuliskan lagi tentang sebuah kehilangan. Mungkin karena aku, dalam hidupku, banyak mengalami kehilangan. Tapi, entah mengapa kali ini aku tergerak untuk menuliskan kisah ini. Kisah penantian panjang seorang perempuan yang ingin kembali melahirkan kehidupan dari rahimnya. Untuk menemani hari-harinya yang jauh dari sang lelaki.

Perempuan ini memilih untuk menikahi laki-laki yang kemungkinan akan lebih banyak menghabiskan waktunya di lautan daripada bersamanya. Tak ada yang salah dengan perjodohan ini. Karena memang takdir telah mempertemukan mereka. Kehidupan berjalan penuh dinamika. Meskipun satu sama lain jarang bersua raga, tak sebutir kesetiaan dan kepercayaan luntur dari keduanya.

Tak ada konflik berarti, hingga... peristiwa kemarin. Sang perempuan kehilangan janin dalam rahimnya. Janin yang diharapkan lahir sebagai buah hati yang mereka idamkan. Kabar itupun sampai ke negeri seberang, di telinga sang lelaki. Lelaki yang nampak tangguh tak tergoyahkan, akhirnya luruh juga. Ia menangis... dan kami pun larut dalam sedih.


Tak satupun dari kami siap dengan kehilangan ini.
Pun denganku
Mungkin, jika sang janin itu tak sempat terlahir...
Itu satu cara agar kesuciannya terjaga....


Wednesday, May 04, 2011

tentang dia yang tak pernah beranjak dari hatiku

Pertemuan yang sama sekali tidak terduga. Aku tidak menyiapkan apapun untuk kembali berhadapan dengan dia, laki-laki yang dulu kupanggil Aa'... Sungguh, aku tidak berharap akan bertemu atau bercakap-cakap dengannya, saat aku bersedia membuatkan black forest untuk ulangtahun mas Ian, keponakannya. Karena, kupikir aku hanya mengantarkan kue ulang tahun di rumah kakaknya. Tidak terpikir sedikitpun dia akan ada di sana. Tapi yah... takdir mempertemukan kami tepat satu bulan setelah ulang tahun pertama Langit.
Saat retina mataku menangkap sosoknya keluar dari dalam rumah sesaat desir jantungku terhenti. Ya Allah inikah laki-laki yang berbulan bahkan tahun menghilang dari hidupku... Selama bertahun-tahun kami bersama, aku telah melahirkan semua perasaan yang pernah diciptakan Tuhan pada diri manusia. Cinta, sayang, kangen, benci, rindu, dendam, marah, bahkan rasa tanpa rasa. Dan, saat kami dipertemukan kembali oleh Sang waktu dengan kecanggungan yang akut, berjabat tangan seperti dua orang asing, bertanya kabar sekedarnya, semua rasa yang dari dulu pernah hadir seketika hadir kembali secara bersamaan. Semua itu memenuhi dadaku dan membuncah, menggelegak.
Mereka yang hadir di rumah itu akan tahu betapa rikuhnya aku. Sungguh aku tak mampu mendefinisikan rasa apa yang hadir saat itu. Buncahan rasa di dada ini sama sekali tak terdefinisikan. Layaknya pelangi, warna-warni pelangi yang membias kemudian kembali menyatu yang ada dan tersisa hanyalah warna putih. Itupun yang kurasakan saat tadi bertemu dengannya. Semua rasa yang selama ini terselip di lipatan hati dan memoriku seketika berhamburan bersamaan. Dan yang kurasakan hanya kosong... nisbi... kecanggungan yang akut...
Aku sadar, aku tak setangguh ksatria manapun dalam mengendalikan perasaan. Karena itu, tadi aku memutuskan untuk segera pamit. Saat berpamitan dengannya, kami sempat bercakap-cakap ringan tentang hal-hal lain yang bukan tentang kami. Entah mengapa, dia bersikap sangat baik padaku. Dia memberiku semangat untuk merampungkan kuliah. Dia memberiku masukan tentang bisnis yang akan kumulai. Ternyata dia tahu banyak tentang hidupku akhir-akhir ini. Sungguh... saat kami bercakap-cakap sejenak tadi, gelegak perasaanku sama sekali tak terbendung. 
Ya Allah, ingin sekali aku memeluknya dan menangis di pundaknya seperti bertahun-tahun lalu. Ingin sekali aku mengatakan dia telah begitu menyakitiku. Ingin sekali aku mengatakan aku hampir menyerah menjalani semuanya sendiri. Ingin sekali membuatnya tahu, hidupku hancur dan berantakan setelah kami berpisah. Ingin sekali... 
Tapi egoku membuatku bergeming dan menahan air mata. Egoku membuatku mengatakan aku baik-baik saja padanya dan menunjukkan aku mampu bertahan tanpanya. Egoku membuatku memberi jeda darinya.
Namun, sepanjang perjalanan pulang, entah mengapa aku sadar dan menyesal menuruti egoku. Di perjalanan pulang tadi, hampir saja aku kembali ke rumah kakaknya dan menyatakan semua perasaanku. Suara dalam kepalaku mengurungkan semua. Mungkin dia telah bahagia dengan hidupnya kini. Dan, itu bukan denganku. Aku menyesal? Mungkin... Karena saat aku menuliskan semua ini tangisku tak putus. Dadaku sesak tak mampu lagi menahan buncahan rasa. Pertahananku jebol.
Kejadian hari ini membuatku menyadari satu hal, dia, laki-laki yang dulu kupanggil Aa', tak pernah pergi ke mana-mana dari hatiku. Sekuat apapun aku menafikkan perasaanku padanya, aku tetap mencintainya dengan caraku. Sekuat apapun aku berusaha menghadirkan orang lain untuk aku cintai dan mencintaiku, Aa' tak pernah beranjak dari hati dan memori hidupku. Sesakit apapun luka yang ia sertakan dalam jejaknya di hidupku. Aku tetap mencintainya karena satu dan lain hal yang tak pernah aku pahami.

Aa'... 
aku mencintaimu karena suatu sebab
aku membencimu karena suatu sebab
aku ingin menjauh darimu karena suatu sebab
aku merindumu karena suatu sebab
Sebab yang hingga kini tak mampu aku tafsirkan...
Aa'... 
satu hal yang harus kamu tahu
ternyata kamu tak pernah beranjak dari hatiku
hingga kini...
di saat aku sadar telah ada orang lain di hidupmu bahkan hidupku
entah... 
apa kita dipermainkan oleh takdir...
atau apa?
Kuserahkan semua pada Sang Waktu...
karena aku gagap dalam menafsirkan takdir...

Que aún te amo A'... ya sea por lo que, si hasta cuando ...


Friday, April 29, 2011

Antologi FF Selaksa Makna Ramadhan


Telah terbit di LeutikaPrio!!!

Judul : Selaksa Makna Ramdhan
Penulis : Dang Aji, Tridju Pranowo, dkk
Tebal : iv + 291 hlm
Harga : Rp 56.400,-

Sinopsis:
Begitu beragam inspirasi yang bisa dimaknai dalam bulan suci Ramadhan. Sebuah bulan mulia yang sengaja Allah turunkan bagi keberkahan seluruh umat islamdi atas bumi. Inspirasi-inspirasi itu coba dibagi oleh para penulis dalam buku sederhana ini.Buku ini berisi 200 kisah sarat makna dari 425 naskah yang masuk dalam even Lomba Menulis yang didukung oleh Group Untuk Sahabat dan Blog Cerpen Tiga Tujuh.Selain itu, terdapat pula 11 cerita komedi pilihan yang dirangkum dari kisah seputar Hari Raya Qurban.Cerita menarik yang diracik dengan apik dalammenyampaikan pesan religius melalui seekor kambing qurban.Kisah-kisah inspiratif dalam buku ini dapat menjadi pilihan bacaan yang segar dalam memaknai hadirnya setiap momen spiritualyang kian melengkapi hidup kita menuju indahnya jalan Illahi.

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order,all!!

::>Alhamdulillah buku kedua yang terbit di tahun 2011<::


Friday, April 15, 2011

Aku Pemenangnya...

pemenang adalah
ia yang tegak berdiri dan tersenyum 
di akhir permainan...

Itu yang pernah kutuliskan beberapa waktu lalu. Dan, aku baru benar-benar meresapi semua itu belakangan ini.
Kini, aku tak lagi ingat seberapa sakit luka yang pernah kau torehkan.
Aku juga tak lagi menangis, saat mendengar, melihat, atau bersinggungan dengan apapun tentangmu.
Justru sekarang, aku lebih banyak bersyukur. Bersyukur karena aku masih diberi kekuatan untuk bertahan hingga kini. Tak hanya bertahan, tapi kekuatan untuk bangkit pun tercurah padaku.
Memang, aku tak dapat katakan aku sepenuhnya bahagia atau hidupku mudah-mudah saja. Tapi semua itu tergantikan dengan rasa syukur dan ikhlas.
Mungkin benar, saat kita menyerahkan semua yang terjadi kepada Allah SWT dan ikhlas, maka langkah akan lebih ringan.

Sampai titik ini, aku bisa katakan, Aku Pemenangnya, A'...
;)



















Wednesday, April 13, 2011

Menunggu Pinangan Tuhan

cinta...
untaian aksara macam apa kau itu
kau datang tiba-tiba
menghilang pun tanpa jeda sejenak
cinta...
tak pernah mampu mereka-reka kedalamannya
bagaimana mungkin
cinta yang pada mulanya begitu kuat, menggebu, bergelora
mendadak hilang dan pupus
atau kebencian yang mengakar seketika redam
dan menjelma menjadi cinta dan sayang...
seseorang berkata
karena aku melihat Tuhan dalam dirinya, maka aku mencintainya
haruskah Tuhan merendahkan diri dan menjelma serupa manusia
agar aku, kamu, dia, mereka benar-benar menemukan cinta...
karena sungguh, entah untuk alasan apa
aku benar-benar ingin menemukan cinta

jika demikian,
haruskah aku menunggu pinangan Tuhan?
atau pertanyaan mungkin harus diganti,
mungkinkah aku melihat Tuhan pada diri seseorang...
sehingga aku dapat temukan dan rasakan

apa itu cinta...

namun, menunggu pinangan Tuhan???
ah... untuk sekedar menunggu saja aku sudah segan...





*inspirasi ringan dari sebuah film India yang dibintangi Sharukh Khan, 12 April 2011

Saturday, April 09, 2011

Menantimu

menantimu
bukan sekedar menanti jodohku
bukan pula menanti ritual penggenap kehidupan
aku menantimu karena
cinta...
itu saja...



Tuesday, April 05, 2011

Persimpangan

aku berada persimpangan
dan menunggu
entah siapa, apa, dan kapan penantian ini berakhir
entah percuma atau tidak
menunggu seseorang yang terus sibuk dengan pilihan
entah mengapa,
slalu aku tertambat pada ia yang mempunyai banyak pilihan...
entah aku atau siapa yang terpilih
yang kuyakin tak ada yang percuma untuk sebuah penantian
...
aku tak bangga menjadi yang pertama di hidup seseorang
yang kumau
menjadi terakhir dan satu-satunya
maka kini...
kulepaskan kau terbang bebas
hingga nanti kau lelah dan mencari jalan pulang
temui aku di persimpangan ini



Memenangkan Hatimu

Sejak dulu mas...
Memenangkan hatimu itu perkara tak mudah
bagiku...
Sejak dulu...

dan saat kali ini kau kembali hadir
sebagai seorang kawan lama
benteng kokoh telah kubangun tuk membatasi semua
aku tak ingin terjebak untuk kembali memenangkan hatimu

namun...
bentengku lapuk...
aku merasakan getaran itu lagi mas...
dan aku kembali terjebak
untuk memenangkan hatimu, yang semakin tidak mudah...

aku menunggumu tuk memilihku, mas...



Monday, April 04, 2011

yang hendak kutuliskan untukmu

ada jeda di antara kita
tak jauh
tapi cukup membuatku tersiksa
tak bisa memelukmu di saat bahagia ini
ada yang hendak kutuliskan untukmu
tentang sebuah rindu
tentang sebuah kasih yang tulus
tentang sebuah perayaan dan doa
tentang kamu

tapi tunggulah sejenak
karena saat ini semua kataku kelu
karena aku hanya ingin ada di sampingmu


happy birthday dear Langit


Monday, March 28, 2011

Bukan Mantan Jelmaan Malaikat

Apa yang hendak aku tuliskan dalam catatanku kali ini sebenarnya? Ini lebih merupakan responku tentang sebuah peristiwa yang menggelitikku beberapa hari ini. Ada seorang nama yang tiba-tiba meng-add saya sebagai temannya di facebook. Sebuah nama yang menjadi salah satu perempuan paling disayangi oleh laki-laki yang dulu saya cintai. FYI, ia pernah mengatakan padaku setelah kami berpisah, bahwa ada 5 perempuan yang ia sayangi dalam hidupnya, neneknya, ibunya, aku, 1 nama yang menjadi alasan perpisahan kami, dan nama terakhir adalah yang beberapa hari lalu meng-add saya di FB.  Aku tidak bangga menjadi orang pertama di luar pertalian darah yang ia sayangi. Karena lebih pada alasan, aku bukan yang terakhir.
Namun, itu sudah tak menjadi soal kini. Kami memiliki jalan hidup kami masing-masing sekarang. Tapi, kejadian beberapa waktu lalu itu kembali menguak rasa sakit yang tak terperi. Entah dengan maksud apa, perempuan itu meng-add saya sebagai temannya. Entah dia tidak tahu kalau aku mantan dari "kekasihnya" sekarang. Atau dia ingin mengujiku, apa aku masih menyimpan rasa cinta itu atau tidak. Sungguh aku tak tahu, apa maunya gadis bau kencur itu.
Tanpa pretensi apapun aku menerima dia di jejaring pertemananku. Dan kemudian kuanggap angin lalu, karena aku nggak akan buang-buang waktu untuk menengok profilnya setiap saat. Dengan tujuan untuk memata-matai atau apa. Mungkin, ada lebih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Namun, yang membuatku aku meradang adalah saat beberapa postingan statusnya mampir terbaca di News Feed Home Facebookku. Ungkapan kangennya, cintanya, dan kegilaan masa muda lainnya terumbar begitu saja di depan mataku. Ia juga menyematkan panggilan "sayang" yang dulu kusematkan pada mantan lelakiku "Aa'". Dan jujur, itu semua membuatku muak.
Entah mengapa, luka itu menganga lagi, aku marah, aku muak, aku benci, aku terluka. Bukan karena iri karena mereka bisa bahagia sementara aku masih mengais-ngais puing-puing impian yang telah ia hancurkan. Aku bukan malaikat yang tak menyimpan amarah atau dendam. Aku hanya makhluk bernama perempuan yang konon katanya lebih menggunakan rasa daripada logika.
Sungguh aku tak tahu apa tujuannya, jika tujuannya adalah mengujiku, kukatakan aku juga tak tahu apakah ia berhasil atau tidak. Aku sendiri tak mampu menafsirkan apa yang tersisa tentang perasaanku pada mantan lelakiku. Marah? Cinta? Dendam? atau apa? Aku tak tahu...
Dan aku juga tak tahu harus menyikapi seperti apa gadis bau kencur ini. Mungkin, aku hanya akan mengikuti alur permainannya saja. Jika ia ingin mengujiku, maka aku akan menunjukkan padanya siapa perempuan yang ia hadapi ini. Hanya saja, mungkin dia harus tahu aku bukan malaikat. Aku bisa menjadi manusia yang sangat baik, tapi aku juga bisa menjadi luar biasa kejam jika seseorang melecehkan, mempermainkan, menyakiti, mengkhianati, atau apalah istilah lainnya.
Pemenang adalah ia yang mampu tersenyum dan berdiri tegak di akhir permainan. Sekarang, aku mengikuti permainannya. Sampai mana kegilaan ini. Sampai kapanpun ia mau, dan kita akan lihat siapa yang tersenyum di akhir...
Maaf jika aku bukan perempuan serupa malaikat. Karena memang aku hanya manusia biasa.


Sunday, March 27, 2011

Dan Akupun Terus Berlalu...

Aku selalu percaya bahwa usia hanyalah angka, tak peduli seberapapun tua usiamu jika kamu terus saja berlari dari masalah yang dihidangkan di hidupmu, kamu tak lebih dari bocah ingusan berusia 7 tahun.
Dan di sinilah aku berada hari ini, berada di usia 24 tahun, titik usia di mana seharusnya aku telah merampungkan semua kewajibanku dan mulai merenda mimpi.
Namun, tidak bagiku, saat ini. Kesalahan dan kebodohan telah aku lakukan dan mengacaukan semuanya. Sungguh, tulisan ini tidak untuk menunjukkan aku terpuruk apalagi mengeluh. Yang hendak aku sampaikan adalah setiap keputusan apapun dalam hidupmu selalu membawa konsekuensi pertanggungjawaban. Pun, dengan apa yang terjadi padaku.
Di usiaku sekarang, serta semua hal yang telah aku lalui, adalah sebuah blunder jika aku masih menuding-nuding orang lain sebagai pengacau semua mimpiku. Karena sesungguhnya, jika aku berani jujur, aku memegang kendali penuh atas hidupku. Maka jika ada orang lain yang berhasil memporak-porandakan mimpi-mimpiku, pasti ada andil diriku meskipun sadar atau tidak.
Benar, kalau hidupku 3 tahun terakhir mengalami jungkir balik. Benar, jika aku melalui hidup yang tak mudah. Benar, jika kesalahan fatal telah kubuat dan keputusan besar harus aku ambil. Dan juga benar, jika aku harus memunguti kepingan mimpi-mimpiku yang hancur dengan tertatih.
Setelah itu apa?
Setelah semua kekacauan hidupku. Di usia ini pula aku memutuskan untuk kembali mengambil alih kendali atas hidupku. Tidak ingin berlarut terpuruk. Tidak mudah, tapi akan terus aku usahakan. Berada di titik ini, sungguh adalah perjalanan yang tidak mudah. Banyak sekali orang yang menguatkanku. Papa, Mama, Lenny, dan... Langit...
Atas nama kebahagiaan mereka yang menyayangiku dan sangat aku sayangi. Aku masih tegap berdiri, menghapus sisa luka dan air mata. Dan berusaha menciptakan kebahagiaan bagi mereka.
Dan di usia 24 tahun ini, aku pun berlalu...
Meninggalkan semua serpihan luka dan kenangan masa lalu. Menyongsong pelangi yang selalu hadir setelah badai. Dan janji pelangi tak akan salah. Mimpiku tak pernah berubah, mimpi masa kecil yang selalu tersimpan pada relung keyakinanku. Mimpiku tentang sebuah pernikahan di tahun 2011. Satu dari banyak mimpi yang mulai aku renda kembali. Dengan dayaku sendiri.
Aku berlalu...
dan terus berlalu...
Sekali lagi, usia hanya angka... Dan semua yang kulalui mampu mengajarkanku untuk bertanggung jawab atas hidupku dan hidup beberapa nyawa lain dalam hidupku.
Aku akan menjemput mimpiku, pelangiku, menghempaskan badai dan kekelaman ini jauh-jauh...
Dan akupun terus berlalu...

Thursday, March 24, 2011

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1
 
Project Sosial #Writers4Indonesia
diterbitkan oleh http://www.nulisbuku.com/
 
Buku Pertama di 2011 
Insyaallah target tahun 2011 terbit 11 buku
^.~ Amin

Cerpen "Dalam Hati Saja"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 10 Mei 2010

Cerpen "Surat dari Lokalisasi"




Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 14 Desember 2009

Cerpen "Perjanjian dengan Imah"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 14 September 2009

Cerpen "Padang Bintang"


Dimuat di Radar Surabaya, 13 Juli 2009

Cerpen "Kisah tentang Rintik Hujan dan Anak Payung"


 Dimuat di Radar Surabaya, 24 Mei 2009

Cerpen "Senyumlah Bidadariku yang Terluka"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 29 Desember 2008

Cerpen "Miss Hape, Selalu Hilang"


Cerpen pertama yang dimuat di media massa.
Deteksi Jawa Pos, 2 Juni 2008

Resensi "Teriakan Kreatifitas Melly"


Dimuat di Surabaya Post, Minggu 3 April 2005
Karya pertama yang dimuat di media massa. Sebelumnya hanya beberapa serpihan karya yang tak terjejak.

Wednesday, March 23, 2011

Dear My Angel, Dija

Dear My Angel, Khadijah Putri Nur Aini...
Assalamuallaikum wr.wb.

Apa kabar sayang? Hemm pasti kamu sekarang tumbuh menjadi gadis yang cantik. Masih ingat ama Tante kan sayang? Inget waktu itu Tante kenal Dija dari Tante Elsa waktu Dija belum berusia 1 tahun. Sekarang pasti Dija sudah hampir 17 tahun ya Nak...
Oh ya... sebelumnya selamat ulang tahun ya Dija sayang. Usia 17 tahun pasti adalah awal dari usia penuh petualangan dan pengalaman. Penuh cerita, canda, tawa, dan romansa. Benar kan, sayang... 17 tahun usia Dija, pasti sudah Dija lalui berbagai jejak sejarah dalam hidup. Tante tahu Dija tidak akan kekurangan kasih sayang meskipun tak ada Bunda Noni di samping Dija. Bukankah Dija selalu mendapatkan limpahan kasih sayang dari Tante Elsa, Ayah, Eyang, dan Om Tante di luar sana. Semuanya sayang Dija. Dengan semua limpahan kasih sayang itu, pastinya Dija tidak akan merasa sendiri. 
Dija, bidadarinya Tante, melalui surat kali ini, tante ingin mengenalkan seseorang pada Dija. Langit Putra Yusuf Pradana, anak laki-laki Tante. Usianya sama dengan Dija 17 tahun. Hehehehe... nggak maksud mau menjodohkan secara langsung loh. Tapi, sungguh kalau Allah meridhoi dan kalian dapat berjodoh, tante pasti bahagia sekali. Mempunyai calon menantu yang cantik tidak hanya lahiriah tapi juga batiniah :)
Tapi itu tentu tak harus dipaksakan, biarkan semua berjalan sebagai mana mestinya. Nanti tante akan menghubungi Tante Elsa untuk mempertemukan kalian berdua. Tetep maksa ya... :D
Dija sayang...
Sebenarnya tante nggak pandai merangkai kata apalagi dalam bentuk surat. Tante hanya ingin Dija tahu, banyak sekali orang yang sayang pada Dija. Keep Smiling, Keep Shinning, my Dearest Dija... Peluk cium tante selalu untukmu :D

Wassalam wr.wb
nb: Beneran loh ya, tante akan mengenalkan Dija dengan Langit. Insyaallah berjodoh :)

----------------------------------------------------
Hadiah terindah untuk Khadijah Putri Nur Aini
http://princessdija.blogspot.com/

Tuesday, March 22, 2011

kisah balik tabir

kata yang tlah kupahat seketika
menyerpih menjadi debu
luruh bersama angin
memandangmu dengan tangan tertaut pada yang lain
menisbikan semua rasa

yang tak terucap kini
sungguhnya adalah rasa yang tlah terpahat
pada dinding terjal relung ruang rasaku
meski tak untuk kau resapi jua adanya
karna bahagiamu bukan milikku
karna kisahmu bukan tentangku

mencintaimu kasih
adalah sebuah lorong panjang penuh kesunyian
dan saat aku tiba berada di ujung lorong itu
tak kutemukan apapun
hanya kosong... 

dan di sinilah aku berada
memandangimu dari tabir cahaya
berharap yang kutemui adalah tarsah
hingga tak lagi kutemukan
tanganmu tertaut dengan tangan lainnya


yang tersisa

yang tersisa dari semua kisah kita
adalah
...
...
...
...
sebentar, beri aku waktu untuk memeriksa semua kenangan kita
hah...
tak ada yang tersisa
kosong
hampa...
baiklah...

Monday, March 21, 2011

lo siento, una vez más lloro

Si el desgarro está presente como un producto de limpieza de todos los heridos, enfermos, y la nostalgia
entonces yo estoy dispuesto...
Lloré cuando se esconde en la oscuridad y el silencio
Estoy muy cansada...
contener toda esta carga solos
resolver todos los problemas por sí mismos

Trato de ser siempre es difícil
trató de mantener la sonrisa
tratando de ver bien
delante de todos...

lo siento, una vez más, lloré...
Realmente no podía
Yo no soy tan resistente como...

lo siento,
romperlo de nuevo todo
durante mucho tiempo

 

Soy el mejor
cansado

Friday, March 11, 2011

yang tertinggal dari sebuah perjalanan

rasa menjejak dari sepasang mata
entah mata milik siapa...
mata senja
yang tak pernah lagi kulihat dari orang lain...
tapi kini mewujud pada tubuh yang lain
menjeratku pada sebuah rasa
yang entah apa...
mata yang entah mengapa menalikan rasaku

ah...
perjalanan ini menguarkan rasa yang tak kutahu
bagaimana menjelaskannya
mata yang serupa senja itu
membiusku
menarikku pada pusaran makna yang tersentuh

tak ada suara
hanya diam
setiap mata ini berserobok
kami saling tersenyum
hanya itu...

hei...
kau pemilik mata senja dan senyum fajar
percakapan mata kita
tlah temaniku dalam perjalanan asing ini...
terima kasih...


entah di mana, di atas Kertajaya, suatu hari...

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...