Monday, March 28, 2011

Bukan Mantan Jelmaan Malaikat

Apa yang hendak aku tuliskan dalam catatanku kali ini sebenarnya? Ini lebih merupakan responku tentang sebuah peristiwa yang menggelitikku beberapa hari ini. Ada seorang nama yang tiba-tiba meng-add saya sebagai temannya di facebook. Sebuah nama yang menjadi salah satu perempuan paling disayangi oleh laki-laki yang dulu saya cintai. FYI, ia pernah mengatakan padaku setelah kami berpisah, bahwa ada 5 perempuan yang ia sayangi dalam hidupnya, neneknya, ibunya, aku, 1 nama yang menjadi alasan perpisahan kami, dan nama terakhir adalah yang beberapa hari lalu meng-add saya di FB.  Aku tidak bangga menjadi orang pertama di luar pertalian darah yang ia sayangi. Karena lebih pada alasan, aku bukan yang terakhir.
Namun, itu sudah tak menjadi soal kini. Kami memiliki jalan hidup kami masing-masing sekarang. Tapi, kejadian beberapa waktu lalu itu kembali menguak rasa sakit yang tak terperi. Entah dengan maksud apa, perempuan itu meng-add saya sebagai temannya. Entah dia tidak tahu kalau aku mantan dari "kekasihnya" sekarang. Atau dia ingin mengujiku, apa aku masih menyimpan rasa cinta itu atau tidak. Sungguh aku tak tahu, apa maunya gadis bau kencur itu.
Tanpa pretensi apapun aku menerima dia di jejaring pertemananku. Dan kemudian kuanggap angin lalu, karena aku nggak akan buang-buang waktu untuk menengok profilnya setiap saat. Dengan tujuan untuk memata-matai atau apa. Mungkin, ada lebih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Namun, yang membuatku aku meradang adalah saat beberapa postingan statusnya mampir terbaca di News Feed Home Facebookku. Ungkapan kangennya, cintanya, dan kegilaan masa muda lainnya terumbar begitu saja di depan mataku. Ia juga menyematkan panggilan "sayang" yang dulu kusematkan pada mantan lelakiku "Aa'". Dan jujur, itu semua membuatku muak.
Entah mengapa, luka itu menganga lagi, aku marah, aku muak, aku benci, aku terluka. Bukan karena iri karena mereka bisa bahagia sementara aku masih mengais-ngais puing-puing impian yang telah ia hancurkan. Aku bukan malaikat yang tak menyimpan amarah atau dendam. Aku hanya makhluk bernama perempuan yang konon katanya lebih menggunakan rasa daripada logika.
Sungguh aku tak tahu apa tujuannya, jika tujuannya adalah mengujiku, kukatakan aku juga tak tahu apakah ia berhasil atau tidak. Aku sendiri tak mampu menafsirkan apa yang tersisa tentang perasaanku pada mantan lelakiku. Marah? Cinta? Dendam? atau apa? Aku tak tahu...
Dan aku juga tak tahu harus menyikapi seperti apa gadis bau kencur ini. Mungkin, aku hanya akan mengikuti alur permainannya saja. Jika ia ingin mengujiku, maka aku akan menunjukkan padanya siapa perempuan yang ia hadapi ini. Hanya saja, mungkin dia harus tahu aku bukan malaikat. Aku bisa menjadi manusia yang sangat baik, tapi aku juga bisa menjadi luar biasa kejam jika seseorang melecehkan, mempermainkan, menyakiti, mengkhianati, atau apalah istilah lainnya.
Pemenang adalah ia yang mampu tersenyum dan berdiri tegak di akhir permainan. Sekarang, aku mengikuti permainannya. Sampai mana kegilaan ini. Sampai kapanpun ia mau, dan kita akan lihat siapa yang tersenyum di akhir...
Maaf jika aku bukan perempuan serupa malaikat. Karena memang aku hanya manusia biasa.


Sunday, March 27, 2011

Dan Akupun Terus Berlalu...

Aku selalu percaya bahwa usia hanyalah angka, tak peduli seberapapun tua usiamu jika kamu terus saja berlari dari masalah yang dihidangkan di hidupmu, kamu tak lebih dari bocah ingusan berusia 7 tahun.
Dan di sinilah aku berada hari ini, berada di usia 24 tahun, titik usia di mana seharusnya aku telah merampungkan semua kewajibanku dan mulai merenda mimpi.
Namun, tidak bagiku, saat ini. Kesalahan dan kebodohan telah aku lakukan dan mengacaukan semuanya. Sungguh, tulisan ini tidak untuk menunjukkan aku terpuruk apalagi mengeluh. Yang hendak aku sampaikan adalah setiap keputusan apapun dalam hidupmu selalu membawa konsekuensi pertanggungjawaban. Pun, dengan apa yang terjadi padaku.
Di usiaku sekarang, serta semua hal yang telah aku lalui, adalah sebuah blunder jika aku masih menuding-nuding orang lain sebagai pengacau semua mimpiku. Karena sesungguhnya, jika aku berani jujur, aku memegang kendali penuh atas hidupku. Maka jika ada orang lain yang berhasil memporak-porandakan mimpi-mimpiku, pasti ada andil diriku meskipun sadar atau tidak.
Benar, kalau hidupku 3 tahun terakhir mengalami jungkir balik. Benar, jika aku melalui hidup yang tak mudah. Benar, jika kesalahan fatal telah kubuat dan keputusan besar harus aku ambil. Dan juga benar, jika aku harus memunguti kepingan mimpi-mimpiku yang hancur dengan tertatih.
Setelah itu apa?
Setelah semua kekacauan hidupku. Di usia ini pula aku memutuskan untuk kembali mengambil alih kendali atas hidupku. Tidak ingin berlarut terpuruk. Tidak mudah, tapi akan terus aku usahakan. Berada di titik ini, sungguh adalah perjalanan yang tidak mudah. Banyak sekali orang yang menguatkanku. Papa, Mama, Lenny, dan... Langit...
Atas nama kebahagiaan mereka yang menyayangiku dan sangat aku sayangi. Aku masih tegap berdiri, menghapus sisa luka dan air mata. Dan berusaha menciptakan kebahagiaan bagi mereka.
Dan di usia 24 tahun ini, aku pun berlalu...
Meninggalkan semua serpihan luka dan kenangan masa lalu. Menyongsong pelangi yang selalu hadir setelah badai. Dan janji pelangi tak akan salah. Mimpiku tak pernah berubah, mimpi masa kecil yang selalu tersimpan pada relung keyakinanku. Mimpiku tentang sebuah pernikahan di tahun 2011. Satu dari banyak mimpi yang mulai aku renda kembali. Dengan dayaku sendiri.
Aku berlalu...
dan terus berlalu...
Sekali lagi, usia hanya angka... Dan semua yang kulalui mampu mengajarkanku untuk bertanggung jawab atas hidupku dan hidup beberapa nyawa lain dalam hidupku.
Aku akan menjemput mimpiku, pelangiku, menghempaskan badai dan kekelaman ini jauh-jauh...
Dan akupun terus berlalu...

Thursday, March 24, 2011

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1

Antologi Cerpen Be Strong Indonesia #1
 
Project Sosial #Writers4Indonesia
diterbitkan oleh http://www.nulisbuku.com/
 
Buku Pertama di 2011 
Insyaallah target tahun 2011 terbit 11 buku
^.~ Amin

Cerpen "Dalam Hati Saja"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 10 Mei 2010

Cerpen "Surat dari Lokalisasi"




Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 14 Desember 2009

Cerpen "Perjanjian dengan Imah"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 14 September 2009

Cerpen "Padang Bintang"


Dimuat di Radar Surabaya, 13 Juli 2009

Cerpen "Kisah tentang Rintik Hujan dan Anak Payung"


 Dimuat di Radar Surabaya, 24 Mei 2009

Cerpen "Senyumlah Bidadariku yang Terluka"


Dimuat di Deteksi Jawa Pos, 29 Desember 2008

Cerpen "Miss Hape, Selalu Hilang"


Cerpen pertama yang dimuat di media massa.
Deteksi Jawa Pos, 2 Juni 2008

Resensi "Teriakan Kreatifitas Melly"


Dimuat di Surabaya Post, Minggu 3 April 2005
Karya pertama yang dimuat di media massa. Sebelumnya hanya beberapa serpihan karya yang tak terjejak.

Wednesday, March 23, 2011

Dear My Angel, Dija

Dear My Angel, Khadijah Putri Nur Aini...
Assalamuallaikum wr.wb.

Apa kabar sayang? Hemm pasti kamu sekarang tumbuh menjadi gadis yang cantik. Masih ingat ama Tante kan sayang? Inget waktu itu Tante kenal Dija dari Tante Elsa waktu Dija belum berusia 1 tahun. Sekarang pasti Dija sudah hampir 17 tahun ya Nak...
Oh ya... sebelumnya selamat ulang tahun ya Dija sayang. Usia 17 tahun pasti adalah awal dari usia penuh petualangan dan pengalaman. Penuh cerita, canda, tawa, dan romansa. Benar kan, sayang... 17 tahun usia Dija, pasti sudah Dija lalui berbagai jejak sejarah dalam hidup. Tante tahu Dija tidak akan kekurangan kasih sayang meskipun tak ada Bunda Noni di samping Dija. Bukankah Dija selalu mendapatkan limpahan kasih sayang dari Tante Elsa, Ayah, Eyang, dan Om Tante di luar sana. Semuanya sayang Dija. Dengan semua limpahan kasih sayang itu, pastinya Dija tidak akan merasa sendiri. 
Dija, bidadarinya Tante, melalui surat kali ini, tante ingin mengenalkan seseorang pada Dija. Langit Putra Yusuf Pradana, anak laki-laki Tante. Usianya sama dengan Dija 17 tahun. Hehehehe... nggak maksud mau menjodohkan secara langsung loh. Tapi, sungguh kalau Allah meridhoi dan kalian dapat berjodoh, tante pasti bahagia sekali. Mempunyai calon menantu yang cantik tidak hanya lahiriah tapi juga batiniah :)
Tapi itu tentu tak harus dipaksakan, biarkan semua berjalan sebagai mana mestinya. Nanti tante akan menghubungi Tante Elsa untuk mempertemukan kalian berdua. Tetep maksa ya... :D
Dija sayang...
Sebenarnya tante nggak pandai merangkai kata apalagi dalam bentuk surat. Tante hanya ingin Dija tahu, banyak sekali orang yang sayang pada Dija. Keep Smiling, Keep Shinning, my Dearest Dija... Peluk cium tante selalu untukmu :D

Wassalam wr.wb
nb: Beneran loh ya, tante akan mengenalkan Dija dengan Langit. Insyaallah berjodoh :)

----------------------------------------------------
Hadiah terindah untuk Khadijah Putri Nur Aini
http://princessdija.blogspot.com/

Tuesday, March 22, 2011

kisah balik tabir

kata yang tlah kupahat seketika
menyerpih menjadi debu
luruh bersama angin
memandangmu dengan tangan tertaut pada yang lain
menisbikan semua rasa

yang tak terucap kini
sungguhnya adalah rasa yang tlah terpahat
pada dinding terjal relung ruang rasaku
meski tak untuk kau resapi jua adanya
karna bahagiamu bukan milikku
karna kisahmu bukan tentangku

mencintaimu kasih
adalah sebuah lorong panjang penuh kesunyian
dan saat aku tiba berada di ujung lorong itu
tak kutemukan apapun
hanya kosong... 

dan di sinilah aku berada
memandangimu dari tabir cahaya
berharap yang kutemui adalah tarsah
hingga tak lagi kutemukan
tanganmu tertaut dengan tangan lainnya


yang tersisa

yang tersisa dari semua kisah kita
adalah
...
...
...
...
sebentar, beri aku waktu untuk memeriksa semua kenangan kita
hah...
tak ada yang tersisa
kosong
hampa...
baiklah...

Monday, March 21, 2011

lo siento, una vez más lloro

Si el desgarro está presente como un producto de limpieza de todos los heridos, enfermos, y la nostalgia
entonces yo estoy dispuesto...
Lloré cuando se esconde en la oscuridad y el silencio
Estoy muy cansada...
contener toda esta carga solos
resolver todos los problemas por sí mismos

Trato de ser siempre es difícil
trató de mantener la sonrisa
tratando de ver bien
delante de todos...

lo siento, una vez más, lloré...
Realmente no podía
Yo no soy tan resistente como...

lo siento,
romperlo de nuevo todo
durante mucho tiempo

 

Soy el mejor
cansado

Friday, March 11, 2011

yang tertinggal dari sebuah perjalanan

rasa menjejak dari sepasang mata
entah mata milik siapa...
mata senja
yang tak pernah lagi kulihat dari orang lain...
tapi kini mewujud pada tubuh yang lain
menjeratku pada sebuah rasa
yang entah apa...
mata yang entah mengapa menalikan rasaku

ah...
perjalanan ini menguarkan rasa yang tak kutahu
bagaimana menjelaskannya
mata yang serupa senja itu
membiusku
menarikku pada pusaran makna yang tersentuh

tak ada suara
hanya diam
setiap mata ini berserobok
kami saling tersenyum
hanya itu...

hei...
kau pemilik mata senja dan senyum fajar
percakapan mata kita
tlah temaniku dalam perjalanan asing ini...
terima kasih...


entah di mana, di atas Kertajaya, suatu hari...

Bicara Mimpi

Apa yang kau ketahui tentang sebuah mimpi?
Hanya bersemi di kala lelap menyirap raga?
Hanya maya tak berubah nyata?

Bagiku, mimpi adalah sebuah monumen untuk mengingatkan
bahwa ada sesuatu yang harus diperjuangkan
bahwa ada sesuatu yang belum terwujud menjadi nyata
bahwa ada napas harapan dalam perjalanan sang waktu dalam hidupku

Mimpi...

Yang menjadikan mimpi menjadi berarti adalah
Ketika kita terjaga dari mimpi dan berjuang untuk menjadikannya nyata
Itu kata seorang bijak

Namun bagiku...
Mimpi adalah ruangku bertemu denganmu
Memaknai jejak-jejak yang telah terlewat...
Bagiku...
Mimpi adalah satu-satunya cara yang kubisa
'tuk buatmu meng-ada dalam jejakku
 Untukku...
Mimpi takkan pernah menjadi nyata
Terlebih jika itu tentangmu, tentang kita...
Biar seribu kalipun aku terjaga dari mimpi
Tak ada lagi yang dapat diperjuangkan...

Bagian lain dari mimpiku
Sangat mampu tuk kuperjuangkan saat ku terjaga nanti
Tapi tidak dengan kamu
Semua berawal laksana mimpi dan berakhir menjadi mimpi

Ruang-ruang lain dari mimpiku
sanggup aku isi
dengan barisan doa, tetesan peluh, buliran air mata
atau apapun itu...
Namun,
Ruang yang kau tinggalkan
masih saja kosong...

Apa dengan begitu,
aku akan memasung diriku untuk tidak bermimpi lagi...
terutama tentangmu
Apa begitu yang kau pikirkan?
Begitukah?
Buktikanlah!!!
Datanglah ke mimpiku malam ini...
Apa masih ada sketsa rinduku padamu...




Surabaya_lepas tengah malam

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...