Friday, October 24, 2014

Menanti Tarian Hujan

Hai...
Bagaimana kabarmu sekarang?
Lama kita tak bercengkrama
Aku bahkan telah lupa rasanya
saat kau menyentuh satu satu kulit coklatku
Hai....
Baik-baikkah kau di sana
Apakah kau lupa jalan untuk menemuiku?
sayang sekali....
Karena aku tak pernah lupa detik demi detik saat kita bersama
Saat kau peluk aku dalam dingin
Hai....
Sampai sekarang pun
Aku tak pernah lupa aroma pertama kali saat kau datang menemuiku
Kapan kau datang....
Aku merindumu, sangat
Datanglah padaku, saat ini...
Aku membutuhkanmu....
#hujan

Gambar diambil di sini

Tuesday, October 21, 2014

Terengah dan Menyerah


Titik itu tak pernah berubah
tetap kokoh di sana
bahkan ketika beribu jalan telah habis dititi
nafas masih memburu

Bagai pelari olimpiade
aku terus memacu kecepatan
menarikan ritmenya
tapi tetap saja tak berubah
titik itu masih di sana,
dan aku tak pernah sampai

aku terengah
lagi
terus
tak usai

dan titik itu tetap di sana
dengan jarak yang sama
saat nafasku masih utuh

aku menyerah
untuk terengah
aku menyerah
itu saja...

Surabaya, Oktober 2014

Gambar diambil di sini


Monday, October 13, 2014

Kacamata Saksi Mata


Saat aku menangis, ia sembunyikan bulir air mataku
Saat aku terjatuh, ia sembunyikan goresan luka
Saat aku bersedih, ia adalah kawan paling sejati...

Hampir 10 tahun ia temaniku
suka duka
ia membantuku melihat sisi yang lebih sejati
ia tunjukkan aku siapa yang menyungging senyum tulus
atau menyeringai penuh tipuan

Jika kau hendak bertanya
tentang paragraf paragraf kisahku
aku rela menyerahkannya padamu
agar ia sendiri yang mengisahkannya padamu

Jika kau hendak tahu
sejauh mana aku telah berjalan
seluas apa yang telah kulihat
berbisiklah padanya dan tanyakan semuanya

Jika kau hendak tahu
untuk siapa air mataku menetes selama ini
bertanyalah padanya
ia akan menunjukkan padamu wajah wajah itu

sayang...
persahabatan kami harus berakhir hari ini
bukan karna aku tak setia padanya
karena kami tak lagi bisa bersama
ia pun kini mungkin terlalu lelah dan rapuh

terima kasih
tlah menjadi tamengku selama ini
terima kasih
telah menjadi sahabat paling setia selama ini

hanya karena kita tak bersama lagi
bukan berarti kau lupakan kenangan kita kan?
kenanglah aku dan sejarahku
sebagaimana aku mengenangmu

istirahatlah dengan tenang
terima kasih telah setia padaku

....

Surabaya, Oktober 2014






Friday, October 10, 2014

~~ Menanti Jejakmu Kembali ~~


malam ini,
kembali kurunuti tapak kakiku
seperti malam-malam sebelumnya
kukenakan kebaya berenda putih yang kau suka
kuhias helaian rambutku dengan bunga mawar merah
yang dulu kau tanam di pekaranganku
"agar kau tersenyum mengingatku" katamu dulu...

malam ini,
kembali kubuang pandangku ke gugusan kapal
di pelabuhan itu
aku bersolek dengan gincu warna yang kau suka
dadaku bergemuruh seperti biasa
saat satu persatu kulihat ada kapal merapat

malam ini,
bulan ke 100 aku menunggumu
masih ada rindu yang haus untuk dituntaskan
masih ada janji yang harus kau tepati mas…
kau tlah mematri hati ini dengan janji yang terus aku ingat
terus aku percaya
kau akan kembali dan kita akan menikah

malam ini,
sama seperti malam-malam yang lalu
aku telah siap dengan baju pengantinku mas
aku menunggumu tuk menjemputku
aku pun telah siapkan paspor
karna janjimu akan membawaku mengelilingi samudra di dunia ini
dengan kapalmu

malam ini,
aku masih menunggumu mas…
sama seperti malam-malam sebelumnya
aku menunggumu untuk menunaikan janjimu
tak kuhiraukan igauan semua orang tentangmu
mereka menyebutku gila mas
hanya karna menunggumu yang mereka bilang tak akan pernah kembali

malam ini,
aku masih berdiri di sini memandangi jajaran kapal yang telah merapat
tapi tak kutemukan kau di sana mas
aku janji esok akan kembali
akan kembali kutekuri jejak langkahku
dan menunggumu kembali
menjemputku
pengantinmu…


surabaya, oktober 2014


Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...