Tuesday, July 21, 2015

Tarian Penuh Luka (Dear June #8)

- apa yang terjadi?
- mengapa tarianmu menggila?
- mengapa kau menari dengan hentakan rancak tapi dari matamu berderai air mata?
- hentikan tarianmu! duri dan semak ini melukai kaki telanjangmu
- tak kau rasakankah perih itu wahai perempuan? sementara telapakmu telah basah dan memerah
jangan hentikan June
jangan hentikan aku
jangan hentikan tarianku atau tangisku
jangan June...
biarkan duri itu menancap dan mengoyak kulitku
biarkan gerakanku semakin rancak dan menggila
biarkan...
biarkan sakit koyakan duri itu menggantikan sakitnya koyakan hati ini June
biarkan kegilaan tarianku mengaburkan air mata ini
aku terluka June...
terkoyak habis...
luka ini tak hanya bernanah tapi juga membusuk June
tapi aku tak mau merasakannya
aku mau melupakannya June
aku ingin menepisnya...
- mengapa wahai perempuan?
karna aku mencintainya June
aku begitu mencintainya
dia yang telah mengoyak jiwaku melukai rasaku
koyakan duri duri ini tak sesakit itu June rasanya
aku ingin menghilangkan sakitnya hatiku dan jiwaku
agar aku bisa tersenyum menyambutnya datang
dan berbisik
aku mencintaimu...

No comments:

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...