Wednesday, March 23, 2011

Dear My Angel, Dija

Dear My Angel, Khadijah Putri Nur Aini...
Assalamuallaikum wr.wb.

Apa kabar sayang? Hemm pasti kamu sekarang tumbuh menjadi gadis yang cantik. Masih ingat ama Tante kan sayang? Inget waktu itu Tante kenal Dija dari Tante Elsa waktu Dija belum berusia 1 tahun. Sekarang pasti Dija sudah hampir 17 tahun ya Nak...
Oh ya... sebelumnya selamat ulang tahun ya Dija sayang. Usia 17 tahun pasti adalah awal dari usia penuh petualangan dan pengalaman. Penuh cerita, canda, tawa, dan romansa. Benar kan, sayang... 17 tahun usia Dija, pasti sudah Dija lalui berbagai jejak sejarah dalam hidup. Tante tahu Dija tidak akan kekurangan kasih sayang meskipun tak ada Bunda Noni di samping Dija. Bukankah Dija selalu mendapatkan limpahan kasih sayang dari Tante Elsa, Ayah, Eyang, dan Om Tante di luar sana. Semuanya sayang Dija. Dengan semua limpahan kasih sayang itu, pastinya Dija tidak akan merasa sendiri. 
Dija, bidadarinya Tante, melalui surat kali ini, tante ingin mengenalkan seseorang pada Dija. Langit Putra Yusuf Pradana, anak laki-laki Tante. Usianya sama dengan Dija 17 tahun. Hehehehe... nggak maksud mau menjodohkan secara langsung loh. Tapi, sungguh kalau Allah meridhoi dan kalian dapat berjodoh, tante pasti bahagia sekali. Mempunyai calon menantu yang cantik tidak hanya lahiriah tapi juga batiniah :)
Tapi itu tentu tak harus dipaksakan, biarkan semua berjalan sebagai mana mestinya. Nanti tante akan menghubungi Tante Elsa untuk mempertemukan kalian berdua. Tetep maksa ya... :D
Dija sayang...
Sebenarnya tante nggak pandai merangkai kata apalagi dalam bentuk surat. Tante hanya ingin Dija tahu, banyak sekali orang yang sayang pada Dija. Keep Smiling, Keep Shinning, my Dearest Dija... Peluk cium tante selalu untukmu :D

Wassalam wr.wb
nb: Beneran loh ya, tante akan mengenalkan Dija dengan Langit. Insyaallah berjodoh :)

----------------------------------------------------
Hadiah terindah untuk Khadijah Putri Nur Aini
http://princessdija.blogspot.com/

Tuesday, March 22, 2011

kisah balik tabir

kata yang tlah kupahat seketika
menyerpih menjadi debu
luruh bersama angin
memandangmu dengan tangan tertaut pada yang lain
menisbikan semua rasa

yang tak terucap kini
sungguhnya adalah rasa yang tlah terpahat
pada dinding terjal relung ruang rasaku
meski tak untuk kau resapi jua adanya
karna bahagiamu bukan milikku
karna kisahmu bukan tentangku

mencintaimu kasih
adalah sebuah lorong panjang penuh kesunyian
dan saat aku tiba berada di ujung lorong itu
tak kutemukan apapun
hanya kosong... 

dan di sinilah aku berada
memandangimu dari tabir cahaya
berharap yang kutemui adalah tarsah
hingga tak lagi kutemukan
tanganmu tertaut dengan tangan lainnya


yang tersisa

yang tersisa dari semua kisah kita
adalah
...
...
...
...
sebentar, beri aku waktu untuk memeriksa semua kenangan kita
hah...
tak ada yang tersisa
kosong
hampa...
baiklah...

Monday, March 21, 2011

lo siento, una vez más lloro

Si el desgarro está presente como un producto de limpieza de todos los heridos, enfermos, y la nostalgia
entonces yo estoy dispuesto...
Lloré cuando se esconde en la oscuridad y el silencio
Estoy muy cansada...
contener toda esta carga solos
resolver todos los problemas por sí mismos

Trato de ser siempre es difícil
trató de mantener la sonrisa
tratando de ver bien
delante de todos...

lo siento, una vez más, lloré...
Realmente no podía
Yo no soy tan resistente como...

lo siento,
romperlo de nuevo todo
durante mucho tiempo

 

Soy el mejor
cansado

Friday, March 11, 2011

yang tertinggal dari sebuah perjalanan

rasa menjejak dari sepasang mata
entah mata milik siapa...
mata senja
yang tak pernah lagi kulihat dari orang lain...
tapi kini mewujud pada tubuh yang lain
menjeratku pada sebuah rasa
yang entah apa...
mata yang entah mengapa menalikan rasaku

ah...
perjalanan ini menguarkan rasa yang tak kutahu
bagaimana menjelaskannya
mata yang serupa senja itu
membiusku
menarikku pada pusaran makna yang tersentuh

tak ada suara
hanya diam
setiap mata ini berserobok
kami saling tersenyum
hanya itu...

hei...
kau pemilik mata senja dan senyum fajar
percakapan mata kita
tlah temaniku dalam perjalanan asing ini...
terima kasih...


entah di mana, di atas Kertajaya, suatu hari...

Bicara Mimpi

Apa yang kau ketahui tentang sebuah mimpi?
Hanya bersemi di kala lelap menyirap raga?
Hanya maya tak berubah nyata?

Bagiku, mimpi adalah sebuah monumen untuk mengingatkan
bahwa ada sesuatu yang harus diperjuangkan
bahwa ada sesuatu yang belum terwujud menjadi nyata
bahwa ada napas harapan dalam perjalanan sang waktu dalam hidupku

Mimpi...

Yang menjadikan mimpi menjadi berarti adalah
Ketika kita terjaga dari mimpi dan berjuang untuk menjadikannya nyata
Itu kata seorang bijak

Namun bagiku...
Mimpi adalah ruangku bertemu denganmu
Memaknai jejak-jejak yang telah terlewat...
Bagiku...
Mimpi adalah satu-satunya cara yang kubisa
'tuk buatmu meng-ada dalam jejakku
 Untukku...
Mimpi takkan pernah menjadi nyata
Terlebih jika itu tentangmu, tentang kita...
Biar seribu kalipun aku terjaga dari mimpi
Tak ada lagi yang dapat diperjuangkan...

Bagian lain dari mimpiku
Sangat mampu tuk kuperjuangkan saat ku terjaga nanti
Tapi tidak dengan kamu
Semua berawal laksana mimpi dan berakhir menjadi mimpi

Ruang-ruang lain dari mimpiku
sanggup aku isi
dengan barisan doa, tetesan peluh, buliran air mata
atau apapun itu...
Namun,
Ruang yang kau tinggalkan
masih saja kosong...

Apa dengan begitu,
aku akan memasung diriku untuk tidak bermimpi lagi...
terutama tentangmu
Apa begitu yang kau pikirkan?
Begitukah?
Buktikanlah!!!
Datanglah ke mimpiku malam ini...
Apa masih ada sketsa rinduku padamu...




Surabaya_lepas tengah malam

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...