Pengantin Cermin

Selepas Subuh...
dengan sisa air suci yang terbasuh di wajah
perempuan itu memandang cerminnya...
wajah dalam cermin itu tersenyum memandangnya
perlahan wajah dalam cermin itu kian berubah, semakin cantik
riasan di wajah itu membuatnya selaksa bidadari

Selepas Subuh...
perempuan itu masih memandang cerminnya
dan perempuan dalam cermin itu juga masih di sana
dengan gaun pengantin putih yang membungkus tubuhnya
gaun putihnya melambai terjuntai menutup setiap mili aurat tubuhnya...
dan kerudung putih yang menutup kepalanya
perempuan dalam cermin itu laksana putri seribu satu malam...

Menjelang Dhuha...
perempuan itu masih memandang cerminnya...
tapi perempuan itu menangis kini
karena ia melihat perempuan dalam cermin itu beranjak menjauh dari cermin
menjemput mimpinya menjadi pengantin
bersanding dengan pemilik tulang rusuk ini...
bersanding dalam keheningan doa...

Menjelang Dhuha...
perempuan itu masih memandang cerminnya
ia masih menangis
dan kinipun ia tersimpuh di depan cerminnya
tak ada gaun pengantin putih yang melambai
tak ada kerudung putih yang menghias kepala
tak ada pula riasan di wajah
tak ada lagi bayangan perempuan pengantin dalam cerminnya
karena memang dia bukan pengantin itu...

Pengantin perempuan itu hanya ada dalam cermin
semaya bayangan cermin
karena aku memang hanya pengantin dalam cermin

Surabaya 310710

Comments

Baby dija said…
Tante... kok judulnya ilang?
Elsa said…
semoga si perempuan segera bisa jadi pengantin sesungguhnyaa
-Dija Sayang- Iya... hihihihi judulnya kelupaan... udah dikasih judul tuh... Pengantin Cermin

-Elsa- Aminnn

Popular posts from this blog

Apakah Catatan Saya Berguna??

Pengingat Karya

Aku dan Hujan