Posts

Showing posts from July, 2015

Dia yang Tak Pernah Mengucap Cinta Padaku

Dia... Iya dia... Dia yang menemaniku menari saat hujan senja kemarin Dia yang memelukku dalam diam Dia yang meraih tanganku dan mendekatkan ke dadanya Dia... Iya dia... Dia yang selalu menyamakan langkahnya untuk sejajar denganku Dia yang meraih tubuhku saat akan terjatuh Dia yang menyediakan pundaknya untukku bersandar Dia... Iya dia... Dia yang membuatku menggila karna rindu Dia yang membuatku menangis karna terluka dan kecewa Dia yang membuaktu muram karna kesepian Dia... Iya dia... Dia yang tak pernah berucap cinta padaku Tak pernah berkata rindu Tak pernah mendesiskan kangen Dia... Iya dia... Yang masih menjadi lekakiku

Yogya

Kamu... Selalu menjadi rumah untuk pulang Selalu menjadi obat membasuh luka Selalu menjadi ceruk untuk mengubur kenangan buruk Kamu... Selalu punya cara menerimaku kembali Selalu punya alasan untuk membuatku tersenyum Selalu punya cerita indah untuk ku bawa pergi Kamu... Yogya.

Firasat

Gelisah dan rasa sesak di dada. Aku menyebutnya firasat... Mungkin kau bahasakan berbeda Tapi yah... Sesaknya dada ini tak datang karena sekedar gelisah Bukan pula karna rindu Atau romansa menggebu Dan apa yang kusebut firasat ini Tak pernah tiba di masa yang salah Tak pernah hadir bagi pertanda yang nisbi Apa masih kau tepis terus firasat ini? Jumawamu membuat sesaknya dadaku kian menjadi Egomu membuat gelisahku tak berakhir Diammu membuat rasa ini terus menggelegak Apa yang ku sebut firasat Mungkin kau bahasakan berbeda Pulanglah, Jika rinduku tak lagi membuatmu melangkah kaki tuk pulang Mungkin Gelisahku yang kan membawamu kembali... Jika tidak... Apa yang ku sebut firasat Tak lagi menjadi firasat Ia lebur dalam catatan takdir dan sejarah kita...

Aku Masih Mencintainya (Dear June #9)

June... Mengapa gelap sekali di sini Apa aku sudah mati June? sepertinya tidak? dada ini masih sakit June tubuhku basah karna air mata dan darah nyeri sekali rasanya June koyakannya lebih sakit dari sembilu lubangnya menganga lebih dari terjangan peluru aku tahu aku belum mati tapi aku tak lagi bisa menari June semua syaraf dan sendiku lumpuh hanya ada rasa sakit ini saja June semua gelap... aku belum mati June aku masih bisa bertahan dan berbisik padanya -aku mencintaimu-

Tarian Penuh Luka (Dear June #8)

- apa yang terjadi? - mengapa tarianmu menggila? - mengapa kau menari dengan hentakan rancak tapi dari matamu berderai air mata? - hentikan tarianmu! duri dan semak ini melukai kaki telanjangmu - tak kau rasakankah perih itu wahai perempuan? sementara telapakmu telah basah dan memerah jangan hentikan June jangan hentikan aku jangan hentikan tarianku atau tangisku jangan June... biarkan duri itu menancap dan mengoyak kulitku biarkan gerakanku semakin rancak dan menggila biarkan... biarkan sakit koyakan duri itu menggantikan sakitnya koyakan hati ini June biarkan kegilaan tarianku mengaburkan air mata ini aku terluka June... terkoyak habis... luka ini tak hanya bernanah tapi juga membusuk June tapi aku tak mau merasakannya aku mau melupakannya June aku ingin menepisnya... - mengapa wahai perempuan? karna aku mencintainya June aku begitu mencintainya dia yang telah mengoyak jiwaku melukai rasaku koyakan duri duri ini tak sesakit itu June rasanya aku ingin

Jangan Hentikan Aku (Dear June #7)

jangan hentikan aku June jangan hapus air mataku jangan tahan aku ada yang mengoyak di dalam tubuhku June ada yang siap meledak air mataku tlah lama terbendung gelisahku sudah lama menggelayut laksana awan hitam yang terus membayang di belakang langkahku jangan hentikan aku June... aku ingin mereka tahu aku ingin ia tahu aku kecewa berlarat larat aku terluka terlalu dalam aku gamang tak bertepian apakah cinta ini begitu menyakitkan June apakah tak cukup hanya sekedar berbagi tawa dan menari bersama sepertiku denganmu aku tak lagi bisa membedakan benar dan salah June tak lagi kutahu jujur atau tipudaya langkahku gamang June tak lagi kutahu hitam dan putih semua abu abu apakah ia masih mencinta dan merinduku apa detak jantungnya masih bergemuruh saat mendengar namaku apa desiran darahnya masih terpacu saat aku merengkuhnya... aku menjadi hampa June tak kutahu kurasa semua yang pernah ada entah dia yg menjadi asing atau aku yang menjadi lian untuknya a

Aku Masih Pengantinnya (Dear June #6)

June... aku benci bertemu denganmu saat resah mungkin kau akan bertanya gundah macam lagi yang menggoyahkan kekukuhanku... Dia June... Dia... Dia yang membuatku goyah Ia ada tapi tak teraba June laksana angin yang menghempas tubuhku senja kemarin anginpun masih bisa kurasakan belaiannya... Tapi ia... Begitu dingin serupa menara di kutub utara dia ada tapi entah mengapa aku tak dapat merengkuhnya... jangan lantas kau bilang "pastilah wahai perempuan, kalian telah berbeda" tolong jangan katakan itu June aku tahu tapi itu sangat menyakitkan buatku mendengarnya... aku masih pengantinnya June bahkan di jari ini masih melingkar cincin yang sama apa karna aku telah menjadi ruh, aku tak lagi berarti... June... aku merindukannya tahu kan June bagaimana tersiksanya merindu Jika kau bertemu dengannya June katakan aku masih pengantinnya dan aku merindukannya

Merindu Langit (Dear June #5)

Dear June... aku merindunya June merindukan Langitku dia yang dulu kutepiskan dari langkahku ya June... dia kutepiskan... bukan karna aku tak inginkannya tak mencintainya... kutepiskan ia karna aku tak ingin dia luruh lebur bersamaku aku tak ingin dia hancur jika memeluk erat tubuhku aku merindunya June... sangat... merindukan ia yang pasti telah bahagia di sana merindukan ia yang tak lagi senafas denganku rindu yang kuyakin tak kan terselesaikan aku merindukan Langitku June... ketika mereka bisa memeluk merengkuh langitnya aku tidak aku merindukannya June sungguh menyiksa... salahkah aku June? apakah Langitku masih menyebut namaku dalam lelapnya June? katakan padaku hiburlah aku dengan mengatakan ia masih menyebut namaku June hiburlah aku dengan mengatakan ia akan memelukku saat kami bertemu hiburlah aku June... karna sungguh aku merindunya rindu yang mencandu rindu yang membisu rindu yang... ah... ini terlalu menyakitkan June

Kekasih Terasing (Dear June #4)

June... Air mata ini luruh lagi malam ini Sama seperti malam itu June... Saat aku harus melepasnya pergi Kau tahu kan June rasa sakit itu Karna kau juga pasti pernah rasakannya Tapi June... Kali ini lebih menyakitkan Apa yang lebih menyakitkan dari merasa terasing dari sang terkasih? Bisakah kau jawab aku June? Tak lagi ku kenal tawanya? Tak lagi ku tahu diamnya? Kami menjeda dalam pelukan Bersisian tapi terjeda Entah oleh apa... June... Haruskah aku meratap? Aku ingin menepis semua jeda ini June Aku merasa asing Kami merasa asing Hanya ada diam dan jarak June... Tak bisakah aku meminjam pesonamu Untuk membuatnya kembali berbincang denganku Untuk membuatnya kembali menari bersamaku Ijinkan aku June... Aku lelah... Tak lelahkah kau menemuiku dalam derai air mata? -------- Gambar diambil dari sini https://www.pinterest.com/HCarlon/mythical-creatures/

Aku Takut Kehilangannya June (Dear June #3)

June... Tahukah kamu aku begitu mencintainya Bukan June... Bukan cinta yang menggebu Bukan pula cinta yang membutakan... Tapi cinta yang melepaskan... membebaskan... Pernakah kau mendengar kisahku di saat saat itu June Saat pagi pun terasa kelam Saat tak ada alasan lain untuk hidup selain dia dan saat itu Seakan tercerabut semua... nyawaku ruhku percayaku imanku hidupku Berat June... berat untuk akhirnya melepasnya berat mengatakan "aku ikhlas" June... tapi apa yang terjadi kini Dia kembali bahkan saat aku melepasnya pergi Itu cintaku June... Cintaku menjerat sekaligus melepasnya Cintaku membelenggu sekaligus membebaskannya... Tapi June... Kini... Aku mulai takut kehilangannya

Saya Benci Film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN

Image
Ya, Saya benci film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (SYTD). Kesimpulan ini semakin kuat setelah saya akhirnya menonton film ini semalam. Sejak awal film SYTD dipromosikan secara gencar di berbagai media baik online maupun elektronik, saya sudah apatis. Begitu tahu tema yang diusung adalah POLIGAMI, saya semakin melangkah mundur. Secara pribadi, saya membenci ide tentang POLIGAMI. Bukan karena saya membenci ketentuan Allah SWT yang memperbolehkan suami memiliki istri lebih dari satu. Hanya saja, sekarang ini jika dalih yang digunakan adalah ketentuan Allah SWT dan Sunnah Rasul hanya dijadikan sebagai "alat" saja. Dari semua istri Nabi Muhammad SAW, hanya satu yang berusia muda, yang lainnya berusia lebih tua dan janda. Sementara, pelaku poligami saat ini? Ahh... cukup saya membahas tentang mengapa saya tidak sepakat untuk yang satu ini. Kembali saya akan bahas tentang film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN (SYTD). Dengan alasan yang saya sebut di atas, saya cukup yakin bahwa film ini