Bukan Aku yang Kau Rindukan?

Entah mengapa kemarau malam ini 
Begitu dingin
Bahkan hembusan ringan anginnya begitu menusukku
Makin kueratkan dekapan tanganku di dada
Berdiri di sisi jalan ini, malam ini
Sesekali kupandang persimpangan jalan itu
Dan masih tak kutemukan siluet tubuhmu 

Aku menunggumu...
Sama seperti malam kemarin
Aku menunggumu pulang
Dingin malam ini tak lagi terasa dilawan rasa rindu

Aku merindukanmu...
Di setiap pandangan yang kuhempaskan ada wajahmu
Di setiap hembusan nafas ada senyummu
Di setiap sujudku ada namamu
Di setiap langkahku ada kamu

Aku kehilanganmu...
Tak lagi aku temukan wajah damai yang selalu menyambutku di pagi hari
Tak lagi kudapatkan rengkuhan hangat dan manjamu di malam malamku
Tak lagi bisa kubaca diammu
Tak lagi ada kata kata yang membuatku yakin aku pemilik hatimu
Tak ada lagi.... 

Apakah aku telah benar kehilanganmu, kekasihku?
Apa masih namaku yang kau sebut dalam doamu?
Apa masih aku yang ada di saat kau menutup mata? 
Apa masih aku yang selalu kamu andalkan?
Apa masih aku yang memiliki hatimu?
Apa masih aku yang kau rindukan?

Aku masih menunggumu pulang sayang...
Berdiri di sini, masih merapatkan tanganku di dada
Dingin...
Tapi masih tak kutemukan siluetmu malam ini
Aku tak menemukanmu di bawah temaram lampu jalanan itu
Apa kau tak pulang malam ini?
Apa kau tak merindukanku?
atau
Bukan aku yang kau rindukan






Comments

Popular posts from this blog

Apakah Catatan Saya Berguna??

Pijar Lentera Keempat Kemudian Padam

Ukiran Sebuah Pertemuan