Ia Masih Menunggunya...
Perempuan itu masih menunggu lelakinya...
Menunggu lelakinya menunaikan janji untuk bertemu dengannya
Menunggu lelakinya menunaikan janji untuk membasuh air matanya
Menunggu lelakinya menunaikan janji untuk menghilangkan resah dan rindunya
Menunggu lelakinya menunaikan janji menghapus sedihnya...
Ia masih menunggunya
Bahkan di penghujung malam
Saat lelakinya datang tak sebahagia dahulu
Ia masih menunggunya
Bahkan dengan sebuncah harapan yang tak pernah surut
Bahkan dengan setia yang tak pernah susut
Bahkan dengan hati yang terus kalut
Ia masih menunggunya menawarkannya tawa yang tak terputus
Ia masih menunggunya dengan senyum yang sama, cinta yang sama, harapan yang sama
Tapi lelakinya tak pernah lagi datang dengan wajah yang sama
Ia tak lagi datang dengan rasa yang sama
Ia hanya datang...
Hanya datang begitu saja...
Mungkin lelakinya tak lagi memandangnya dengan cara yang sama lagi
Ia masih menunggunya
Bahkan dengan airmata tertahan dan senyum tersungging
Ia masih menunggunya menunaikan janji itu
Janji yang terucap kala binar matanya tak seperti saat ini
Mungkin lelaki itu lelah
Tapi ia tak pernah lelah menunggunya
Ia masih menunggunya
Bahkan hingga hari ini...
Saat harusnya lelakinya datang memeluknya dengan erat
mencium keningnya dan membisikkan "selamat ulang tahun sayang..."
Perempuan itu masih menunggunya
Tapi kali ini dengan airmata yang tak lagi terbendung
Rasa rindu yang berubah menjadi sedig yang teramat pedih
Perempuan itu masih menunggu lelakinya
Menawarkan kebahagiaan yang sederhana
Sesederhana senyuman hangat, tatapan penuh cinta, pelukan erat, dan kecupan kening meskipun singkat...
Sesederhana itu...
Perempuan itu masih menunggu lelakinya dengan cinta yang masih sama
Tapi kini airmatanya tak lagi tertahan
Senyumnya tak lagi tersemat
She knew that she lost her man
The man that i loved the most
The man that love her before...
Comments
mengingatkan saya di jaman SMA dulu......
nice puisinya...keren mba..