Sunday, July 18, 2010

Mencari Jejak Gerimis di Batas Senja ini

senja ini
kembali aku terdiam di sudut perbatasan kota
di tepi jalanan berkelok
duduk ditemani segelas wedang
menghadap titik-titik bangunan kota jauh di depan sana

sendiri

hujan baru saja mampir ke bumi
bau tanah yang basah
udara yang semakin dingin karna kabut yang mulai turun
aku sendiri menanti senja

aku mencari jejak gerimis
tapi tak kutemukan
dingin...
sendiri...
senja di perbatasan kota ini begitu sepi

aku berharap temukan sepenggal jejak yang ditinggalkan hujan sore itu
tapi yang kutemukan hanya aroma tanah basah
aroma yang melengkapi kehangatan wedangku
aroma yang menemaniku dalam dingin

senja ini aku menyambut senjaku
sendiri
bahkan tanpa jejak gerimis sore tadi

Batu, 160710

6 comments:

baby Dija said...

hayooo ke Payung ya?
kok gak ngajak Dija, tante??

Perempuan Langit said...

hihihihi iya... kok tahu..
Dija mah terlalu kecil, ntar kalo Dija sakit, tante Elsanya ngambek lagi ama tante...

Aulawi Ahmad said...

mungkin jejak itu hilang berganti aroma tanah basah :) salam kenal :)

gaelby salahuddin said...

Indah bnget Mbak! Aq menikmatinya bait per bait. Salam kenal, skalian izin follow blognya.

Dzadjakillah khairan katsira :)

Perempuan Langit said...

@Aulawi... Salam kenal... ya mungkin jejak gerimis dapat berupa apa saja... ^_^

Perempuan Langit said...

@Gaelby... terima kasih ya...

Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata

Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...