menyederhanakan mimpiku
aku hanya ingin bahagia...
itu saja
berulang mencoba mencipta bahagia tuk diri,
tapi gagal...
kini, bahagia merekalah bahagiaku
atau...
kau bersedia menguatkan dan mencipta bahagia atas namaku...
bagaimana, bersedia?
Monday, January 31, 2011
Rindu Dirindu
aku ingin jujur
berkata yang kurasakan
ku rindu dirindu
ku rindu dicinta
apa aku tlah menjadi fakir atas
rindu dan cinta
ah...
aku malu pada Tuhan
terlalu banyak pintaku
untuk hal-hal itu
sepertinya aku akan memilih diam tanpa pinta
tapi,
aku rindu dirindu
ah...
berkata yang kurasakan
ku rindu dirindu
ku rindu dicinta
apa aku tlah menjadi fakir atas
rindu dan cinta
ah...
aku malu pada Tuhan
terlalu banyak pintaku
untuk hal-hal itu
sepertinya aku akan memilih diam tanpa pinta
tapi,
aku rindu dirindu
ah...
Celoteh Tengah Malam
orang terakhir yang pernah singgah di jejak hidupku pernah berkata
"entah mengapa, aku tak pernah dapat mengerti kamu seutuhnya, seakan ada yang kau sembunyikan, tak terbaca olehku"
baiklah...
aku tak pahami mengapa mereka tak dapat membacaku, tapi...
Aku sadar, ternyata belum ada yang mampu membacaku
Pun diriku sendiri
Ku lakukan apa yang aku mampu dan mau lakukan sekarang
Tapi aku memahami satu hal, apapun yang kulakukan niatku tuk bahagiakan mereka yang ku sayang...
to be continued
"entah mengapa, aku tak pernah dapat mengerti kamu seutuhnya, seakan ada yang kau sembunyikan, tak terbaca olehku"
baiklah...
aku tak pahami mengapa mereka tak dapat membacaku, tapi...
Aku sadar, ternyata belum ada yang mampu membacaku
Pun diriku sendiri
Ku lakukan apa yang aku mampu dan mau lakukan sekarang
Tapi aku memahami satu hal, apapun yang kulakukan niatku tuk bahagiakan mereka yang ku sayang...
to be continued
Sunday, January 16, 2011
Kisah Suatu Malam
sakit adalah cara Allah membuat kita belajar akan arti
ikhlas
sabar
dan belajar menghargai setiap detik di kala kesehatan itu melekat pada raga...
tapi bagiku...
sakitku
tlah memberiku lebih dari itu...
sakit mengembalikan sahabat yang tlah lama menghilang
ya sahabat...
jika boleh menyebutmu demikian
berawal dari sebuah komentar
yang sebenarnya kuanggap lalu
sekedar basa-basi tanda simpati
tanpa pesan ia datang tiba-tiba malam itu
mengetuk pintu kamar rumah sakit
wajah yang asing selama 5 tahun terakhir muncul dengan gayanya yang khas
kalau kau tanya apa yang kurasakan, maka jawabannya aku merasa jantungku keluar karena terlalu terkejut
setelahnya...
kita bercakap ringan layaknya dua karib yang lama tak bersua
namun, memang demikian bukan?
sampai kau berlalu dan aku di kamar rumah sakit ini sendiri, aku masih menganggap ini mimpi
bahkan hingga esok harinya aku terbangun dari mimpi...
dan kuanggap ini telah selesai...
ternyata tidak,
malam selanjutnya, berawal dari sebuah dering d handphone dan suaramu di seberang sana
kemudian ketukan di pintu yang ternyata ada seseorang dengan handphone bertengger di samping telinganya sambil tersenyum
masing-masing kita tertawa melihat adegan ini
sekali lagi ia datang membawa tawa di malamku di rumah sakit itu menepiskan sakit sejenak...
dan lagi-lagi, aku masih tak percaya
dan dia hadir lagi...
sebagai sahabat
sebagai kawan lama
sebagai saudara
sebagai laki-laki
dan entah apa lagi aku memanggilmu
apapun itu...
terima kasih telah memberikan dua malam yang penuh tawa
terima kasih telah meluangkan waktu sejenak untukku
terima kasih telah sejenak membuatku lupa akan rasa sakit...
doaku tuk segala yang terbaik bagimu
tentu saja bahagiamu
dan rencana indahmu...
entah nanti kita bertemu lagi dalam keadaan bagaimana...
semoga yang kembali terjalin dapat terus terpelihara
::untukmu Mas::
ikhlas
sabar
dan belajar menghargai setiap detik di kala kesehatan itu melekat pada raga...
tapi bagiku...
sakitku
tlah memberiku lebih dari itu...
sakit mengembalikan sahabat yang tlah lama menghilang
ya sahabat...
jika boleh menyebutmu demikian
berawal dari sebuah komentar
yang sebenarnya kuanggap lalu
sekedar basa-basi tanda simpati
tanpa pesan ia datang tiba-tiba malam itu
mengetuk pintu kamar rumah sakit
wajah yang asing selama 5 tahun terakhir muncul dengan gayanya yang khas
kalau kau tanya apa yang kurasakan, maka jawabannya aku merasa jantungku keluar karena terlalu terkejut
setelahnya...
kita bercakap ringan layaknya dua karib yang lama tak bersua
namun, memang demikian bukan?
sampai kau berlalu dan aku di kamar rumah sakit ini sendiri, aku masih menganggap ini mimpi
bahkan hingga esok harinya aku terbangun dari mimpi...
dan kuanggap ini telah selesai...
ternyata tidak,
malam selanjutnya, berawal dari sebuah dering d handphone dan suaramu di seberang sana
kemudian ketukan di pintu yang ternyata ada seseorang dengan handphone bertengger di samping telinganya sambil tersenyum
masing-masing kita tertawa melihat adegan ini
sekali lagi ia datang membawa tawa di malamku di rumah sakit itu menepiskan sakit sejenak...
dan lagi-lagi, aku masih tak percaya
dan dia hadir lagi...
sebagai sahabat
sebagai kawan lama
sebagai saudara
sebagai laki-laki
dan entah apa lagi aku memanggilmu
apapun itu...
terima kasih telah memberikan dua malam yang penuh tawa
terima kasih telah meluangkan waktu sejenak untukku
terima kasih telah sejenak membuatku lupa akan rasa sakit...
doaku tuk segala yang terbaik bagimu
tentu saja bahagiamu
dan rencana indahmu...
entah nanti kita bertemu lagi dalam keadaan bagaimana...
semoga yang kembali terjalin dapat terus terpelihara
::untukmu Mas::
Sketsa Resahku
aku sempat membaca tweet seorang kawan
jika saat kau kembali bertemu dengannya sejak lama terpisah dan jantungmu masih berdegup dengan kencangnya, maka kau pernah jatuh cinta sejatuh-jatuhnya padanya
bagiku, mungkin saja...
bagaimana aku dapat menafikkan rasa yang pernah ada dulu...
mengabaikan degupanku kali ini juga tak mungkin...
tapi bukankah waktu dan takdir membuat kami berbeda jalan
ia dengan cintanya dan aku dengan hidupku
jika degupan itu masih ada, toh tak akan mengubah apapun, apalagi takdir
aku hanya berjalan sesuai kata hati dan takdir
aku tak pernah lagi menyematkan nama siapapun dalam munajahku
karena ku tahu, tlah disiapkan untukku yang terbaik...
Allah maha membolak balikkan hati dan keadaan...
pertemuan dan perpisahan pastilah telah tertulis dalam Buku Besar
tak ingin aku bungah atas sesuatu yang aku sendiri tak paham bagaimana menjelaskannya
cukuplah aku menjalani apa yang ada sekarang
dan 2011 itu telah datang
Tahun yang sejak lama aku tunggu, akhirnya hadir juga di depan mata. Ada sebuah mimpi besarku yang harusnya terjadi di tahun ini. Sebuah pernikahan. Hanya itu, sederhana bukan. Ya, karena sejak dulu, entah mengapa, aku begitu yakin akan menikah di tahun 2011. Tentunya, sebelum 2 tahun yang lalu aku dengan mantap berkata akan menikah dengan siapa. Tapi tidak setelahnya.
Tapi, entah mengapa, meskipun aku tak pula yakin siapa yang akan menjadi pendamping laki-lakinya, hingga kini aku masih yakin akan menikah tahun ini. Keyakinan absurd dan tidak berdasar. Tapi siapa yang akan menafikkan kuasa Tuhan. Kita tak pernah tahu apa rencanaNya.
Mungkin ini hanya sebuah gumaman kegalauanku. Yang kata teman-teman, aku selalu galau akut, sejak waktu itu. Entah mengapa hanya galau yang kurasakan sejak saat itu. Tapi yah... sudahlah.
Mungkin, sedikit terlambat jika aku mengucapkan "SELAMAT DATANG TAHUN IMPIANKU, 2011". Sungguh, aku tak mendesak agar mimpiku benar-benar terwujud. Tapi, masihlah mimpi itu kan ada... entah sampai kapan.
Tapi, entah mengapa, meskipun aku tak pula yakin siapa yang akan menjadi pendamping laki-lakinya, hingga kini aku masih yakin akan menikah tahun ini. Keyakinan absurd dan tidak berdasar. Tapi siapa yang akan menafikkan kuasa Tuhan. Kita tak pernah tahu apa rencanaNya.
Mungkin ini hanya sebuah gumaman kegalauanku. Yang kata teman-teman, aku selalu galau akut, sejak waktu itu. Entah mengapa hanya galau yang kurasakan sejak saat itu. Tapi yah... sudahlah.
Mungkin, sedikit terlambat jika aku mengucapkan "SELAMAT DATANG TAHUN IMPIANKU, 2011". Sungguh, aku tak mendesak agar mimpiku benar-benar terwujud. Tapi, masihlah mimpi itu kan ada... entah sampai kapan.
Sunday, December 19, 2010
k, o, m, a,
untuk rasa ini...
aku hanya ingin menjadi koma
memberi jeda sejenak
tapi bukan tuk mengakhiri
aku pun tak tahu apa kisah ini akan terus berlanjut
koma...
antara ada dan tiada
antara hidup dan mati
antara hitam dan putih
aku tak mau menjadi titik yang mengakhiri semua
dan sayangnya
kau memilih menjadi titik
selesai sudah...
aku hanya ingin menjadi koma
memberi jeda sejenak
tapi bukan tuk mengakhiri
aku pun tak tahu apa kisah ini akan terus berlanjut
koma...
antara ada dan tiada
antara hidup dan mati
antara hitam dan putih
aku tak mau menjadi titik yang mengakhiri semua
dan sayangnya
kau memilih menjadi titik
selesai sudah...
Surat untuk Mantan Kekasih
Dear a',
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kebaikan bagimu ^.^
Aku baik-baik saja, ah... seharusnya tak perlu kukatakan kabarku bagaimana, toh kamu tak pernah menanyakannya.
Eits, kamu jangan berpikiran aku tengah menangis saat surat ini ku tulis. Aku sedang tersenyum a'. Senyum yang dulu pernah kau kenal.
Aku bahagia, meskipun aku tak bisa mengelak masih tersisa luka, tapi luka ini tak lagi menyakitiku. Aku tak lagi menangis jika namamu disebut. Aku tak lagi merasa kosong saat melewati sudut-sudut penuh kenangan.
Jika ada satu atau dua bulir air mata membayang, itu hanya karna aku tidak benar-benar dapat membuang kenanganmu.
A'... ah apa masih pantas kusematkan panggilan itu padamu, sementara kita tak lagi menjadi 'kita'
^.^ Takdir tlah memisahkan jalan hidup kita sekarang...
Untuk esok entahlah...
Ah... Sungguhnya aku hanya ingin kau tahu, aku baik-baik saja dan bahagia dengan caraku...
Percayalah aku kan menjaga jejak yg kau tinggal...
n.b. karna ku tau surat ini takkan pernah terbaca olehmu, di detik terakhir aku selesai menulisnya, aku merobek habis kertas itu
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kebaikan bagimu ^.^
Aku baik-baik saja, ah... seharusnya tak perlu kukatakan kabarku bagaimana, toh kamu tak pernah menanyakannya.
Eits, kamu jangan berpikiran aku tengah menangis saat surat ini ku tulis. Aku sedang tersenyum a'. Senyum yang dulu pernah kau kenal.
Aku bahagia, meskipun aku tak bisa mengelak masih tersisa luka, tapi luka ini tak lagi menyakitiku. Aku tak lagi menangis jika namamu disebut. Aku tak lagi merasa kosong saat melewati sudut-sudut penuh kenangan.
Jika ada satu atau dua bulir air mata membayang, itu hanya karna aku tidak benar-benar dapat membuang kenanganmu.
A'... ah apa masih pantas kusematkan panggilan itu padamu, sementara kita tak lagi menjadi 'kita'
^.^ Takdir tlah memisahkan jalan hidup kita sekarang...
Untuk esok entahlah...
Ah... Sungguhnya aku hanya ingin kau tahu, aku baik-baik saja dan bahagia dengan caraku...
Percayalah aku kan menjaga jejak yg kau tinggal...
n.b. karna ku tau surat ini takkan pernah terbaca olehmu, di detik terakhir aku selesai menulisnya, aku merobek habis kertas itu
ini satu gambar yang masih kusimpan tentang kisah 4 tahun yang lewat |
Karna ini Aku
banyak tanya tak terjawab
banyak tatapan sinis tak kuhiraukan
banyak tudingan kuacuhkan
karna hidup ini milikku
tak terbaca
tak tertebak
karena aku serupa angin
yang bermuara entah di mana
yang tak dapat dibendung dan dihalau
karna ini aku
banyak tatapan sinis tak kuhiraukan
banyak tudingan kuacuhkan
karna hidup ini milikku
tak terbaca
tak tertebak
karena aku serupa angin
yang bermuara entah di mana
yang tak dapat dibendung dan dihalau
karna ini aku
Monday, December 13, 2010
Lelaki Bermata Senja

memandang matamu adalah memandang langit senja
tak tertebak
terselimuti misteri
entah apa yang tersembunyi
dalam pandangan yang sunyi
lelaki bermata senja...
mata yang buatku menghamba
atas nama cinta
dapatkah kau baca rasaku ini
adakah resahku menyeruak pada bilik rasamu yang dingin
adakah kegelisahanku menyibak senja di matamu yang sunyi
lelaki bermata senja...
sungguh tak pandai aku membaca
jejak kesunyian di matamu yang berkabut senja
aku pun tak pandai membaca diammu
kau terus saja membisu
tak tersentuh
lelaki bermata senja...
bahkan dalam diammu aku mencinta
dalam sunyimu aku terpenjara
sungguh,
mencintaimu adalah candu
yang kan kutenggak dalam bisu
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ketika Yang Tersisa Hanyalah Air Mata
Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...
-
Hey kamu... Iya kamu... Kamu yang dulu datang lagi dalam hidupku dengan janji tuk tak lagi menghadirkan air mata di wajahku dengan jan...
-
Kali ini aku menekuri jejak jejak kenangan kita Tapi kali ini hanya ada aku Kali ini tangan ini tak lagi ada dalam genggaman tanganmu Me...